Parapuan.co - Saat Kawan Puan memiliki anak, tentu akan merasa jika pertumbuhannya berjalan begitu cepat. Terlebih setelah ia menginjak usia 1 tahun.
Usia tersebut merupakan usia peralihan di mana anak akan sangat menunjukkan keaktifannya.
Si kecil akan disibukan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan perkembangannya, sehingga tak jarang ia lebih suka mengeksplor sekitar daripada tidur.
Contohnya adalah mengenal berbagai benda di sekitarnya, belajar berjalan, dan mulai mengucapkan beberapa kata-kata meski tidak secara jelas.
Makanya, saat menginjak usia 18 bulan anak-anak akan mengalami fase susah tidur.
Baca Juga: Orang Tua Harus Aktif, Ini 6 Cara Bantu Anak Agar Tak Jadi Korban Bullying
Kesulitan tidur pada anak-anak yang berusia 18 bulan sering disebut dengan regesi tidur.
Keadaan ini biasa terjadi pada usia 18 bulan, di mana anak-anak memprotes untuk tidur.
Anak-anak mungkin memprotes waktu tidur mereka baik di siang maupun malam hari.
Keadaan tersebut mungkin akan membuatmu merasa kesal, namun akan lebih baik jika Kawan Puan tetap memberikan pengertian secara lembut.
Penyebab anak susah tidur di usia 18 bulan
Sebenarnya regesi tidur merupakan bagian dari tumbuh kembang anak. Jadi sebenarnya Kawan Puan tak perlu khawatir.
Regesi tidur merupakan bentuk perkembangan otak dan perubahan fisik yang pasti dialami oleh anak kecil.
Saat usianya 18 bulan, anak-anak mengalami perkembangan otak di mana mereka dapat mulai berpikir.
Ini yang menjelaskan mengapa anak-anak kerap menirukan perilaku lingkungan sekitarnya.
Perkembangan otak anak juga membuat mereka ingin mengetahui lebih banyak.
Jadi alih-alih tidur, ia memilih untuk bermain dan mengeksplor banyak hal yang sebelumnya tidak ia ketahui.
Baca Juga: Begini Cara Membiasakan Anak Makan dengan Tenang di Meja Makan
Lalu saat anak sulit tidur biasanya mereka mengalami masa-masa pertumbuhun gigi.
Anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan gigi akan memiliki rasa tidak nyaman pada bagian mulut.
Saat memasuki usia 18 bulan anak-anak membutuhkan waktu tidur 11 hingga 14 jam.
Namun saat regesi tidur anak-anak dapat memiliki waktu yang kurang dari seharusnya.
Berapa lama ini akan terjadi
Kawan Puan mungkin akan bertanya-tanya berapa lama keadaan ini akan berlangsung.
Terlebih kalau mengingat tidur sangat dibutuhkan oleh si kecil di usianya yang baru memasuki 18 bulan.
Menjawab hal ini, sebenarnya setiap anak mengalami regesi tidur yang berbeda-beda. Semua tergantung pada masing-masing anak.
Baca Juga: Miliki Anak ASD, Cindy Fatikasari Minta Orang-orang Stop Jadikan Autisme Bercandaan
Namun biasanya keadaan ini berlangsung sekitar 2 hingga 6 minggu.
Meski begitu, perlu Kawan Puan ketahui juga jika tidak semua anak mengalami fase regesi tidur di usia 18 bulan.
Masih ada anak-anak yang tetap bisa tidur nyenyak di saat usianya menginjak 18 bulan.
Jika si kecil kebetulan mengalami, maka Kawan Puan harus siap menghadapinya.
Lalu untuk menjaga waktu tidur anak, Kawan Puan dapat membantu mereka mendapatkan ketenangan seperti mencuci tangan sebelum tidur, membacakan dongeng, hingga menyanyikan lagu.
Jika mengalami hal ini, kamu tak perlu khawatir. Kamu hanya perlu menikmati proses pertumbuhan anak. (*)