https://www.healthline.com/health/baby/18-month-sleep-regression
Parapuan.co - Saat anak-anak memasuki usia 18 bulan mereka akan mengalami masa-masa sulit tidur.
Keadaan ini seperti mengembalikanmu pada masa setelah melahirkan.
Kamu akan memiliki waktu tidur yang kurang dan menyebabkan rasa kantuk di siang hari.
Terlebih saat pagi harinya kamu diharuskan untuk bekerja.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan aktivitas menjadi terganggu.
Baca Juga: Orang Tua Harus Aktif, Ini 6 Cara Bantu Anak Agar Tak Jadi Korban Bullying
Tak perlu khawatir, ternyata saat memasuki usia 18 bulan anak-anak sering mengalami masa sulit tidur.
Keadaan ini sering disebut dengan regesi tidur.
Masa sulit tidur yang dialami setiap anak berbeda-beda.
Namun biasanya ini akan berjalan antara 2 hingga 6 minggu saja.
Saat mengalami masa-masa regesi tidur anak-anak cendurung menanyakan hal-hal baru pada orang tua mereka.
Ini terjadi karena anak-anak sudah memasuki usia ingin mengetahui hal-hal di sekitarnya.
Meskipun tidak semua anak mengalami regesi tidur, tapi kamu perlu memperhatikan beberapa penyebabnya.
Melansir dari Healthline.com, ternyata penyebab anak sulit tidur saat memasuki usia 18 bulan adalah tanda tumbuh kembang anak.
Hormon
Anak-anak melepaskan hormon pertumbuhan yang dapat memengaruhi pola tidurnya.
Saat memasuki usia 18 bulan anak-anak sedang mengalami masa aktif untuk belajar berjalan, berbicara, dan mengenal hal baru.
Pada usia ini juga anak-anak lebih memerhatikan perilaku di lingkungan sekitarnya.
Tak jarang jika mereka menirukan apa yang kita lakukan.
Maka dari itu, kita perlu berhati-hati dalam bertindak karena tanpa kita sadari anak-anak akan menirukannya.
Baca Juga: Begini Cara Membiasakan Anak Makan dengan Tenang di Meja Makan
Pertumbuhan gigi juga dapat menjadi pemicu mengapa anak-anak sulit tidur.
Saat masa-masa pertumbuhan gigi anak-anak akan merasakan ketidak nyamanan di bagian mulut.
Bahkan mereka sering menangis dan rewel saat gigi mereka akan tumbuh.
Dalam keadaan tertentu pertumbuhan gigi juga membuat suhu tubuh anak menjadi lebih tinggi dan mengalami demam.
Emosional
Rasa emosional juga dapat mempengaruhi mengapa anak-anak sulit tidur.
Pada usia tersebut mungkin kamu dan pasangan memutuskan untuk membiarkan mereka tidur terpisah denganmu.
Baca Juga: Berisiko Tinggi! Ini Alasan Tak Boleh Tinggalkan Anak Sendirian di Mobil
Ini menyebabkan anak-anak menangis saat terbangun karena mereka merasa sendirian.
Anak-anak mungkin juga tampak sedikit keras kepasa karena memiliki keinginan yang kuat.
Jika keinginan tersebut tidak terpenuhi, tak jarang mereka melakukan protes pada orang tua.
(*)