Parapuan.co - Payudara yang gatal tentu terasa kurang nyaman.
Kondisi payudara yang gatal ini sering kali menimbulkan serba salah. Jika di garuk malah menimbulkan rasa tidak nyaman.
Namun kalau tidak digaruk payudara masih gatal.
Gatalnya payudara ternyata disebabkan oleh hal-hal tertentu.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Kebocoran Payudara Saat Berhubungan Seksual
Melansir Women's Health, PARAPUAN merangkum 6 peyebab gatal yang ada di area payudara.
1. Kulit Sekitar Payudara Kering
Kulit di sekitar puting dan area payudara lebih sensitif dibandingkan kulit di bagian tubuh yang lain.
Karena itu, kulit di sekitar payudara lebih rentan terhadap iritasi, pembengkakan, dan juga kekeringan yang disebabkan karena cuaca.
"Cuaca dingin dan kering mengikis minyak esensial dari kulit, mengganggu lapisan kulit luar, mengakibatkan hilangnya hidrasi, dan peradangan," jelas Joshua Zeichner, MD, dari Zeichner Dermatology.
Untuk itu, Joshua menyarankan untuk mengoleskan pelembap agat kulit terlindungi.
Baca Juga: Penyebab Rasa Nyeri pada Payudara Saat Menyusui dan Berhubungan Seksual
2. Masalah Tiroid
Tiroid dapat memengaruhi tubuhmu, termasuk bagian kulit.
“Kami tahu bahwa ketika kadar hormon tiroid rendah, kulit bisa menjadi kering yang menyebabkan gatal-gatal,” kata Joshua.
Tapi puting yang gatal bukan satu-satunya gejala masalah tiroid yang mungkin terjadi.
Gejala lain termasuk perubahan nafsu makan, nyeri otot, kelelahan, dan lain-lain.
Jika kamu memiliki mengalami masalah tiroid dilihat dari gejala-gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter yang dapat merujukmu ke ahli endokrinologi jika perlu.
3. Menuju Menopause
Saat mengalami menopause, kamu akan mengalami perubahan hormon, salah satunya penurunan produksi hormon esterogen.
Karena penurunannya, tubuhmu pun memproduksi esterogen dengan lebih sedikit yang akhirnya berdampak pada kulitmu.
Perubahan hormonal terjadi selama menopause, seperti penurunan produksi estrogen.
"Sekarang tubuhmu memproduksi lebih sedikit estrogen, berakhirnya menstruasi juga dapat berdampak pada kulitmu," kata ob-gyn Felice Gersh, MD.
"Menopause adalah keadaan kekurangan estrogen, dan estrogen adalah kunci untuk menjaga kesehatan kulit. Tanpanya, kulit berhenti berkembang dan menjadi lebih kering," jelas ob-gyn Felice Gersh, MD.
Untuk menghindari puting gatal akibat menopause, Felice menyarankan untuk melakukan perawatan estrogen topikal.
Untuk perawatan ini, konsultasikan dengan dokter ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Andien Aisyah Bagi Pengalaman Bangkit Usai Lima Kali Tifus hingga Kena Tumor Payudara
4. Gesekan dengan Bra
Gesekan payudara dengan bra dapat menjadikan payudara bersisik atau kering.
Hal itu akhirnya membuat payudara menjadi gatal bahkan mengalami lecet atau iritasi.
Selain gesekan, keringat yang terdapat di daerah sekitar payudara juga dapat membuat bakteri yang mengakibatkan gatal.
Untuk itu, gunakan ukuran bra yang sesuai dengan payudaramu dan ganti bra jika sudah dipakai lama saat berkeringat.
5. Memiliki Eksim
Eksim atau yang juga dikenal dengan eksema adalah kelainan genetik kulit yang sering diperburuk oleh paparan lingkungan, kata Kari Martin, MD, profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Missouri.
Ruam pada eksim memiliki tampilan tertentu, seperti benjolan kecil yang menonjol atau bercak kemerahan di kulit.
Ruam eksim ini juga bisa muncul di daerah payudara dan puting.
Dr. Martin merekomendasikan untuk menghindari sabun yang keras dan melembabkan kulit secara teratur dengan pelembap seperti petroleum jelly.
Atau kamu juga bisa mencoba salep tertentu.
Baca Juga: 5 Jenis Bra Serta Kegunaannya yang Perlu Kamu Ketahui, Yuk Kita Simak!
6. Akibat Terapi Radiasi Kanker Payudara
Terapi radiasi untuk kanker payudara dapat menyebabkan jenis dermatitis tertentu.
Dr. Martin mengatakan rasa gatal dapat dimulai tepat setelah bagian kulit terpapar radiasi, atau bahkan berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian
"Itu terjadi karena kerusakan dan jaringan parut (dari) pancaran radiasi yang melewati kulit ke jaringan yang lebih dalam," jelasnya.
“Biasanya muncul sebagai pembuluh darah yang rusak dan kekencangan kulit; mungkin terasa sakit, gatal, atau tidak memiliki gejala yang terkait sama sekali," imbuhnya. (*)