Selain itu, kemiskinan, pernikahan anak di bawah umur, dan kekerasan berbasis gender juga menjadi alasan perempuan tidak mendapatkan pendidikan.
Keluarga miskin sering kali lebih memilih anak laki-laki ketika harus menempuh pendidikan.
Di beberapa tempat, sekolah tidak memenuhi kebutuhan keselamatan, kebersihan, atau sanitasi perempuan.
Di sisi lain, banyak praktik pengajaran yang tidak berpihak pada perempuan dan mengakibatkan kesenjangan gender dalam pembelajaran dan pengembangan keterampilan.
Baca Juga: Kesetaraan Gender Juga dapat Dimulai dari Rumah, Begini Caranya
Mengapa perempuan harus mendapatkan pendidikan?
Perempuan, sebagai manusia, memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan.
Kesetaraan pendidikan bagi perempuan dapat mengubah komunitas, negara, dan seluruh dunia.
Perempuan yang menerima pendidikan cenderung tidak menikah di usia belia dan lebih cenderung menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Hal tersebut dapat mengurangi kasus kekerasan berbasis gender, terutama dalam pernikahan.
Baca Juga: Sexting dan 8 Jenis Kekerasan Berbasis Gender Online, Apa Itu?
Selain itu, perempuan akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, berpartisipasi dalam keputusan yang paling mempengaruhi mereka, dan membangun masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan komunitas.
Pendidikan bagi perempuan dapat memperkuat ekonomi dan mengurangi ketidaksetaraan.
Hal ini akan berkontribusi pada masyarakat yang lebih stabil dan tangguh.
Maka dari itu, pendidikan untuk anak perempuan lebih dari sekadar akses ke sekolah.
Hal ini juga menyangkut keamanan perempuan dan kesetaraan gender di ruang pendidikan.