Berdasarkan penelitian bertajuk Nightmare Frequency in Last Trimester of Pregnancy (2016), mimpi buruk bukanlah hal yang aneh. Mimpi ini biasanya dipicu oleh emosi kita.
Umumnya mimpi buruk saat masa kehamilan terjadi sebagai bentuk ketakutan dan kekhawatiran terhadap persalinan atau cemas sesuatu terjadi pada bayi.
Bentuk mimpinya pun bermacam-macam, mulai dari mimpi menjatuhkan bayi, kehilangan bayi, mengalami keguguran atau tersesat.
Baca Juga: Sama-sama Pernah Kehilangan Bayi, Chrissy Teigen Ungkap Kedekatannya dengan Meghan Markle
Berdasarkan penelitian yang melibatkan 406 perempuan berusia 16 hingga 40 tahun yang akan melakukan persalinan 4 hingga 8 minggu kedepan, diketahui bahwa perempuan hamil lebih sering mengalami mimpi buruk dibandingkan mereka yang tidak.
Frekuensi mimpi buruk terjadi secara terus-menerus terlebih saat mendekati waktu persalinan.
Jadi, kamu tak perlu lagi mengkhawatirkan mimpi yang mungkin akan terjadi saat tidur, terutama mimpi buruk.
Hal yang penting adalah pastikan Kawan Puan memiliki waktu tidur yang cukup dan buatlah dirimu tetap merasa senang, karena apa yang kamu rasakan dapat memengaruhi janin.(*)