Parapuan.co - Kehamilan merupakan momen berharga bagi seorang ibu.
Suka dan duka mewarnai hari-hari ibu hamil. Ada momen yang menyenangkan dan ada momen yang menguras emosi.
Kehamilan juga bukan proses yang mudah, banyak tantangan dan permasalahan yang harus kita lewati demi kelahiran sang buah hati.
Tidak sedikit dari kita bahkan merasa tertekan dengan proses kehamilan.
Baca Juga: Ibu Hamil Sulit Tidur, Berikut Beberapa Tips yang Bisa Kamu Lakukan
Hal tersebut berpengaruh pada kesehatan mental kita, dan seringkali menyebabkan stres.
Tanpa kita sadari, saat ibu hamil mengalami stres, bayi di dalam kandungan pun dapat merasakannya.
Emosi ibu hamil berpengaruh kepada kandungan berusia mulai dari 6 bulan dan berpengaruh terhadap pandangan dan sikap buah hati saat tumbuh dewasa.
Baca Juga: Penting Buat Calon Ibu, Ini Penyebab Sakit Kepala Selama Kehamilan
Lantas bagaimana emosi dan kesehatan mental ibu hamil berpengaruh pada bayi?
Melansir dari First Cry, berikut pengaruh emosi ibu hamil kepada kandungannya.
Jika Ibu Hamil Mengalami Stres
Kehamilan dapat menyebabkan stres.
Stres sesekali tidak akan membahayakan bayi, namun jika kamu mengalami kecemasan dan stres kronis, hal itu dapat menyebabkan tubuhmu memproduksi kortisol, hormon stres.
Hormon tersebut bisa diteruskan ke bayi melalui plasenta.
Jika bayi terus-menerus terpapar hormon ini saat berada di dalam rahim, kemungkinan mereka akan lahir dengan penuh kecemasan.
Jika Ibu Hamil Mengalami Depresi
Beberapa perempuan mengalami depresi selama masa kehamilan.
Faktanya, diperkirakan sekitar sepuluh persen dari semua ibu hamil mengalami depresi.
Baca Juga: Pengaruh Kehamilan pada Tidurmu, Salah Satunya Lebih Sering Bermimpi
Hal ini tidak baik untuk bayi karena dapat berdampak buruk padanya di kemudian hari.
Bayi yang lahir dari perempuan yang mengalami depresi klinis kemungkinan besar juga akan mengalami depresi saat tumbuh dewasa.
Jika Ibu Tidak Bahagia dengan Kehamilan
Jika kamu adalah calon ibu yang tidak senang dengan proses kehamilanmu karena membuat kesulitan fisik dan mental, kemungkinan besar hal itu akan memperburuk keadaan bayi.
Telah terlihat bahwa ibu yang tidak merasakan keterikatan apa pun terhadap janin mereka cenderung memiliki bayi yang akan mengalami masalah emosional di masa kanak-kanak.
Jika Ibu Mengalami Hari yang Buruk
Hari yang menegangkan atau menyedihkan sering terjadi pada masa kehamilan.
Banyak hal yang kita lewati setiap hari memengaruhi suasana hati, termasuk mengalami hari yang buruk.
Baca Juga: Banyak Risiko Dihadapi, Ini 6 Persiapan Penting Sebelum Jalani Lahiran Caesar
Hari buruk membuat kita lebih emosional, namun hal ini tidak berpengaruh pada kandungan karena bukan suatu kebiasaan atau rutinitas.
Stres dan emosional selama kehamilan memang wajar, tetapi penting untuk Kawan Puan mengatasi faktor penyebabnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika pikiran berada dalam tekanan terus-menerus, tanpa perhatian yang diberikan, sistem manajemen stres di tubuh berubah.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendengarkan apa yang ditubuhkan tubuh dan mengusir penyebab stres dan emosional yang menghambat kehidupan sehari-hari.
(*)