Parapuan.co - Kawan Puan yang punya anak usia dini lebih dari satu orang tentu pernah menyaksikan mereka bertengkar.
Adapun anak usia dini menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional adalah anak yang berusia antara nol sampai enam tahun.
Penyebab pertengkaran pun biasanya remeh, misalnya berebut makanan atau mainan.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Cegah Pertengkaran Anak Usia Dini di Rumah
Terlepas dari penyebabnya, kalau anak-anak hampir setiap hari bertengkar, tentunya tidak baik sebab mereka akan sulit untuk rukun.
Padahal, sesama saudara harus saling menyayangi dan menolong satu sama lain.
Jika anak-anakmu sedang bertengkar, kamu harus segera melerai mereka dan melakukan hal-hal berikut supaya mereka tidak mengulangi perbuatannya.
Yuk, simak apa saja hal-hal yang dimaksud, dilansir dari situs Clevelandclinic.org.
Dengarkan
Saat bertengkar, anak-anak biasanya merasa kesal dan emosional.
Untuk menenangkannya, tanyalah kepada masing-masing anak penyebab pertengkaran tersebut dan minta anak jawab dengan jujur.
Dengarkan masing-masing anak dengan adil dan saksama supaya mereka merasa didengar dan dihargai.
Jika mereka bertengkar sampai pukul-pukulan, tegaskan bahwa memukul atau menyakiti orang lain secara fisik adalah tidak baik.
Jelaskan jika mereka cekcok dengan orang, maka selesaikanlah dengan menggunakan kata-kata yang baik dan bukan dengan menggunakan kekerasan.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Toxic Orang Tua Ini Bisa Berdampak Negatif pada Anak
Ajak Anak Selesaikan Masalah Bersama
Ambil contoh anak-anak bertengkar karena berebut mainan.
Sebagai solusinya, ajarkan anak untuk memainkan mainan tersebut secara bergantian.
Misalnya masing-masing anak mendapatkan jatah bermain dengan mainan itu selama 15 menit.
Dengan demikian, semua anak sama-sama kebagian mainan tersebut secara adil.
Hal ini juga melatih mereka untuk saling berbagi sejak dini.
Jangan Permalukan Anak
Ketika satu anak menjahili saudaranya hingga berujung pada pertengkaran, maka hukumlah anak tersebut dengan seimbang.
Namun, jangan perlihatkan hukuman itu di depan saudaranya sebab dapat mempermalukan anak.
Selain itu, saudaranya yang menyaksikan hukuman itu pun dapat memperolok anak yang sedang dihukum sehingga mereka semakin sulit akur.
Berikanlah hukuman yang adil tapi jangan tampakkan di depan anak yang lain.
Baca Juga: Ternyata Masa Pandemi Dapat Mengubah Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Misalnya, Kawan Puan bisa menghukum anak dengan menyuruhnya duduk diam di kursi dalam kamar selama sepuluh menit.
Kamu harus ikut masuk juga ke dalam kamar untuk mengawasinya.
Pastikan pintu kamar tertutup supaya tidak dilihat oleh saudaranya.
Selama berada dalam kamar, Kawan Puan bisa menasihati anak yang sedang dihukum untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Diskusikan dengan Keluarga
Kumpulkanlah semua anggota keluarga, misalnya di ruang makan, untuk membahas pertengkaran anak-anak yang kerap terjadi.
Minta masing-masing anak mengungkapkan pendapat dan perasaannya terkait pertengkaran itu dengan jujur.
Orangtua pun harus menyampaikan pendapat dan perasaannya setiap kali melihat anak-anak bertengkar.
Baca Juga: Belajar Tenang dari Jennifer Bachdim, Akui Tak Pernah Marah pada Anak-anaknya
Orangtua harus pula menjelaskan bahwa bertengkar itu tidak baik dan sesama saudara harus saling menyayangi satu sama lain.
Dengan begitu, anak-anak perlahan dapat memahami bahwa bertengkar itu perbuatan buruk sehingga berangsur-angsur berhenti bertengkar.
Selamat mencoba cara-cara ini, Kawan Puan.
(*)