Ia juga mengatakan keinginannya mengasuh anak-anaknya dengan membiarkan mereka mengejar minat apapun yang mungkin mereka miliki secara suka-suka atau profesional.
“Merasa dicintai adalah hal terpenting yang dibutuhkan seorang anak, kan? Bukan berarti ini bisnis (bermusik) yang akan aku serahkan kepadamu, yang aku ciptakan untukmu,” kata Jay-Z.
Ia menjelaskan, tak masalah jika anaknya tidak ingin bermusik atau olahraga, tapi selama anak-anak merasa didukung dan dicintai, mereka akan menemukan minat yang benar-benar disukai.
Sementara itu, Blue Ivy yang masih berusia 9 tahun sudah menunjukkan prestasinya dalam industri musik.
Blue Ivy menjadi orang termuda kedua yang pernah memenangkan Grammy.
Maret lalu, ia memenangkan Grammy Award untuk video musik terbaik bersama Beyoncé, Saint Jhn, dan Wizkid untuk Brown Skin Girl.
Video musik tersebut adalah sebuah single tahun 2019 di mana Blue Ivy dikreditkan sebagai penulis lagu dan artis unggulan.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Toxic Orang Tua Ini Bisa Berdampak Negatif pada Anak
Ia tampil pada sebuah video yang dirilis terpisah saat musim panas lalu dalam film Beyoncé 2020 Black is King.
Meski belum pernah merilis musik solo, namun Blue Ivy sudah mendapatkan 1 juta pendengar lebih bulanan di Spotify.
Sementara itu, Jay-Z dan Beyoncé ingin memastikan mereka sangat memperhatikan apa yang anak-anak inginkan, supaya tidak mendorong anaknya untuk menjalani kehidupan tertentu.
Jay-Z dan Beyoncé tak ingin memaksakan warisan bermusiknya kepada anak-anak yang bisa menjadikan mereka tidak menjadi diri sendiri yang sebenarnya.
“Mudah bagi kami menginginkan anak-anak kami melakukan hal-hal tertentu, tetapi kami tidak tahu. Kami hanya pemandu,” tutur Jay-Z. (*)