Tips Bertahan Bagi Generasi Sandwich, saat Anak dan Orang Tua Bergantung Padamu

Vregina Voneria Palis - Selasa, 4 Mei 2021
Ilustrasi generasi sandwich
Ilustrasi generasi sandwich freepik/pressphoto

Parapuan.co - Kawan Puan, jika kamu sekarang sedang ada di fase mengurus anak dan juga mengurus orang tua yang memasuki masa pensiunnya, maka kamu tergolong generasi sandwich.

Apasih generasi sandwich itu?

Melansir dari Workingdaughter, generasi sandwich adalah generasi yang hidup di antara dua generasi lainnya.

Baca Juga: Mau Tetap Bersenang-Senang di Tanggal Tua? Coba Kegiatan Berikut!

Maksudnya kamu hidup di antara generasi muda yakni anak, dan generasi tua yaitu orang tua kamu.

Kedua generasi ini bergantung kepada kamu, di mana generasi muda masih belum cukup mandiri untuk melakukan semua hal sendiri dan generasi tua sudah terlalu rentan melakukan banyak hal.

Karena hal inilah banyak generasi sandwich yang mengalami stres.

Menurut data AARP (American Associataion of Retired Persons), 44% perempuan berusia 45 sampai 55 mengalami stres akibat harus mengurus setidaknya satu orang tua dan anak dibawah 21 tahun.

Baca Juga: Harus Telaten, Begini Cara Membiasakan Anak Tidur Malam Tanpa Drama

Hal serupa juga ditunjukkan lewat hasil survei EHIS (European Health Interview Survey), yang diambil dari Sciencedirect.

Lewat hasil survei EHIS, generasi sandwich di Italia yang berusia 35 sampai 59 tahun mengalami tekanan mental akibat tanggung jawab yang dimiliki.

Para generasi sandwich mengalami depresi karena kewalahan dengan tanggung jawab ganda mereka mengurus dua generasi sekaligus.

Selain itu, faktor ekonomi juga memperburuk kondisi mental generasi sandwich.

Pasalnya generasi sandwich ini harus memenuhi berbagai tuntutan ekonomi yang lumayan besar.

Membiayai anak sekolah bahkan sampai kuliah dan memenuhi kebutuhan orang tua yang sudah tidak lagi produktif.

Nah melansir dari Money.usnews, berikut tips bertahan di periode sandwich.

Baca Juga: Pasti Bisa! Jadikan Rasa Iri Sebagai Kesempatan untuk Memperbaiki Diri

1. Mempersiapkan diri sejak dini

Kawan Puan, jika kamu belum memasuki periode sandwich ini, ada baiknya kamu mempersipkan diri sejak dini.

Bicarakan dengan orang tua tentang rencana pensiun mereka, dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan mereka di masa tua nanti.

Selain itu bicarakan juga kepada anak pendanaan uang kuliah, seberapa besar dana yang kamu miliki untuk menunjang pendidikannya.

Dengan melakukan hal ini, kamu bisa sedikit mengangkat beban yang ada.

Baca Juga: Bukan Egois, Inilah Beberapa Alasan Perempuan Hanya Ingin Memiliki 1 Anak

2. Tabungan pensiun

Kawan Puan, salah satu hadiah terbaik yang bisa kamu berikan untuk anak kelak adalah tidak membebaninya secara finansial di masa tua mendatang.

Mengetahui hal ini, kamu bisa mulai membuat tabungan pensiunmu sejak dini, sehingga rantai generasi sandwich ini bisa diputus dan tidak terus-terusan berputar. 

3. Bersikap terbuka kepada kantor

Kawan Puan, memiliki tanggung jawab ganda, mengurus anak dan orang tua bukanlah hal yang mudah.

Oleh sebab itu, terkadang kamu jadi kurang produktif selama bekerja karena beban yang kamu miliki.

Untuk bisa mengurangi stres yang kamu rasakan, ada baiknya kamu terbuka dengan pihak kantor atau atasan dengan permasalahan yang sedang kamu hadapi di fase sandwich ini.

Baca Juga: Simak, Lakukan Kegiatan Ini untuk Menjaga Persahabatan Jarak Jauhmu

Dengan begitu perusahaan atau atasan akan bisa memaklumi dan menghargai kerja keras yang sudah kamu lakukan.

4. Meminta bantuan anak

Nah Kawan Puan, jika kamu kewalahan selama fase sandwich ini, meminta bantuan kepada anak bisa menjadi solusinya.

Jika anak telah memiliki penghasilannya sendiri kamu mungkin bisa meminta mereka untuk sedikit berkontribusi untuk kebutuhan finansial keluarga.

Atau jika anak memang belum bekerja atau memiliki penghasilan, kamu bisa meminta tolong mereka untuk membantu membersihkan rumah.

Baca Juga: Mengalami Quarter Life Crisis Saat Pandemi? Ini Cara Menghadapinya

5. Memiliki dana darurat

Kawan Puan, meski kamu berada di periode sandwich dengan berbagai tututan ekonominya, kamu tetap harus mengalokasikan uang untuk dana darurat.

Banyaknya dana darurat ini kira-kira tiga kali lipat penghasilan bulanan kamu.

Dana ini nantinya bisa kamu gunakan jika sewaktu-waktu adalah masalah mendesak.

6. Libatkan saudara kandung

Kawan Puan, jika kamu memiliki saudara kandung, baik kakak atau adik, tidak ada salahnya kamu meminta bantuan mereka.

Lakukan diskusi keluarga untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan bagaimana kalian membagi waktu mengurus mereka.

Baca Juga: Mengenal Hurry Sickness, Perilaku Ingin Selalu Terburu-Buru

Melibatkan semua saudara kandung yang mampu membantu dapat meringakan beban pada periode 'sandwich' ini.

Nah Kawan Puan, periode 'sandwich' bisa menjadi cobaan hidup yang besar, tetapi dengan beberapa perencanaan yang baik dan komunikasi yang jelas, kamu akan mampu melaluinya.

(*)

 

Sumber: Sciencedirect,Money.usnews,Workingdaughter
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara