Parapuan.co - Sebuah studi baru menunjukkan makan pilih-pilih mungkin lebih merupakan sifat daripada fase atau tahap anak usia dini.
Sering kali kita menganggap anak-anak yang suka pilih-pilih dikarenakan kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu.
Orang tua kerap menyalahkan dirinya karena anak hanya mau makan makanan yang menjadi favoritnya.
Baca Juga: Selain Menyegarkan, Ini Sederet Manfaat Nanas untuk Kesehatan Tubuh
Sehingga, kekhawatiran muncul karena nutrisinya tidak seimbang.
"Orang yang pilih-pilih makan cenderung menolak makanan baru, tetapi mereka juga cenderung menolak daging, sayuran, dan makanan yang dicampur bersama.
"Mereka cenderung hanya makan makanan favorit mereka dan sangat sensitif terhadap tekstur. Hal ini dapat mengakibatkan konsumsi jenis makanan yang tidak mencukupi," kata Gabriela Martorell, seorang profesor psikologi di Virginia Wesleyan University, menurut laporan dari Verywell Family.
Mengapa Anak-Anak Suka Pilih-Pilih Makanan?
"Dimulai pada sekitar usia dua tahun, merupakan ciri khas perkembangan bagi kebanyakan anak untuk melewati periode di mana mereka menolak makanan baru. Ini dikenal sebagai neophobia, dan sangat dipengaruhi oleh genetika." kata Gabriela.
Terlepas dari apakah pilih-pilih makan berasal dari suatu sifat atau kebiasaan, terkadang ada masalah yang menyertainya.
Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak yang melakukan pengujian pada skala penghindaran makanan cenderung sangat menuntut dan memiliki perubahan suasana hati yang berlebihan.
Ciri-ciri kepribadian ini disebut sebagai 'anak berkemauan keras'.