Parapuan.co - Kawan Puan, Rashida Tlaib merupakan satu dari dua perempuan muslim pertama yang berhasil terpilih sebagai anggota Kongres Amerika Serikat.
Pada 2018, Rashida memenangkan pemilihan utama dengan 900 suara sebagai calon dari Partai Demokrat.
Kader Partai Demokrat itu terpilih dari Negara Bagian Michigan setelah mengantongi 88,3% suara dari 71% surat suara yang resmi dihitung.
Kemenangannya menjadikan Rashida sebagai perempuan Amerika-Palestina pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat.
Baca Juga: Lika-liku Chef Kim Pangestu Mengejar Mimpinya sebagai Pastry Chef
Melansir dari Gobankingrates, sebagai anggota Kongres Amerika Serikat, Rashida memperjuangkan hak-hak semua golongan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas perawatan medis yang baik.
Rashida juga memperjuangkan pembebasan biaya kuliah serta kenaikan upah minimum pekerja dan penghapusan ICE (Immigration and Customs Enforcement).
Rashida yang lahir di Detroit, 24 Juli 1976, merupakan anak tertua dari 14 bersaudara.
Rashida meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Wayne dan gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Hukum Thomas Cooley.
Baca Juga: Inilah Sosok Melinda Gates, Perempuan Karier Sukses dan Filantropis Aktif
Rashida menikah dengan Fayez Tlaib pada 1998 dan dikaruniai dua orang putra yakni Adam dan Yousif.
Namun pada tahun 2015, Rashida dan Fayez Tlaib memutuskan untuk bercerai.
Melansir dari Biography, Rashida diketahui masuk ke dunia politik pada tahun 2004, yakni saat ia menjadi perwakilan negara bagian Michigan.
Lalu pada tahun 2007, ia bergabung menjadi staf legislator dan pada tahun 2008 terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Michigan.
Dalam karier politiknya itu, Rashida memperjuangkan masalah jaminan sosial dan jaminan kesehatan bagi warga tidak mampu.
Rashida juga bekerja keras untuk mengubah pandangan buruk terhadap Muslim, memperjuangkan hak-hak LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender), dan reformasi aturan imigrasi.
Melansir dari Kompas.com, pada 2016 lalu, Rashida sempat menjadi perbincangan orang banyak setelah berteriak kepada Donald Trump saat mantan presiden AS itu melakukan kampanyenya.
Saat itu, Donald Trump sedang menyampaikan pidatonya dalam acara Detroit Economic Club.
Dalam kesempatan itu, Rashida tidak berhenti memberikan pertanyaan mengenai isu pelecehan perempuan di tempat kerja.
Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Rashida ini ternyata dianggap sebagai serangan bagi Donald Trump karena latar belakangnya yang beberapa kali pernah terkena masalah pelecehan perempuan.
Atas kejadian itu, Rashida Tlaib sempat dipenjara beberapa saat. (*)