Kemenkes Laporkan 3 Varian Baru Virus Corona, B.1.1.7 Paling Bahaya

Anna Maria Anggita - Kamis, 6 Mei 2021
Mutasi virus corona
Mutasi virus corona Thinkstock

Parapuan - Kawan Puan, hendaknya kamu dan keluarga tetap waspada agar terhindar dan tidak terinfeksi virus corona.

Pasalnya, kita semua tahu kalau pandemi Covid-19 belum selesai.

Hal ini dibuktikan dari kurva kasus corona yang belum juga melandai.

Baca Juga: Indonesia Kedatangan 3 Mutasi Virus Baru Corona, Hindari Dulu Kumpul-kumpul dan Kerumunan

Memang, meskipun program vaksinasi tengah digalakkan,  namun belum semua warga Indonesia mendapat suntikan vaksin.

Dilansir dari Kompas.com mutasi atau varian virus corona terus berkembang.

Di sisi lain, ada beberapa varian virus corona yang berasal dari luar negeri yang dinilai lebih berbahaya dan dilaporkan sudah masuk ke Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyatakan ada tiga varian yang harus diwaspadai masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Sudah Divaksin Tetap Harus Waspada, Jaga Imunitas dengan Cara Ini

"Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.1.1.7, B.1.351, dan varian B.1.617," ujar Nadia, pada pada konferensi pers virtual, Selasa (4/5/2021).

Sebaran varian

Dalam laporan Kemenkes, terdapat 9 provinsi di Indonesia yang telah melaporkan temuan varian baru virus corona.

Di mana sejauh ini, Kemenkes sudah melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) sebanyak 1.228 spesimen.

Hasilnyapun mencengangkan, karena telah ditemukan 17 kasus dari mutasi Covid-19.

Beriku ini data sebaran mutasi baru virus corona di Indonesia:

Varian B.1.1.7

  • Sumatera Utara 2 kasus
  • Sumatera Selatan 1 kasus
  • Banten 1 kasus
  • Jawa Barat 5 kasus
  • Jawa Timur 1 kasus
  • Bali 1 kasus
  • Kalimantan Timur 1 kasus

Baca Juga: Lebih Singkat dan Hemat Waktu, Begini Alur Vaksinasi Covid-19 Terbaru

Varian B.1.617

  • Kepulauan Riau 1 kasus
  • DKI Jakarta 1 kasus

Varian B.1.351

  • Bali 1 kasus

Ketiga varian ini pertama kali dideteksi di luar negeri.

Varian B.1.1.7  ditemukan di Inggris, lalu B.1.617 di India, dan B.1.351 di Afrika.

Baca Juga: Banyak Kasus Infeksi Berulang Covid-19, Ini Tips untuk Penyintas Agar Tak Mengalami Reinfeksi

Varian B.1.1.7 paling mudah menular

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan 49 persen peningkatan kasus di Asia Tenggara di dominasi oleh varian B.1.1.7

Nadia menyatakan varian B.1.1.7 diketahui memiliki tingat penularan yang tinggi sekitar 36 hingga 75 persen jika dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya.

Di samping itu, agar terhindar dari melonjaknya kasus corona, pemerintah pun menerapkan pengawasan lebih ketat, yakni:

1. Memperkuat surveilans di pintu masuk negara

2. Menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa kunjungan terbatas

3. Menolak masuknya WNA yang melakukan perjalanan dari India 14 hari terakhir.

Sementara itu, untuk pencegahan penularan varian virus corona di dalam negeri, Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

Baca Juga: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Cara Menghadapi Orang yang Tidak Mengenakan Masker

"Tidak ada yang menjamin bahwa dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium yang negatif selama dalam perjalanan ataupun selama dalam proses kita menuju kampung halaman misalnya, kita tidak terpapar Covid-19," tutup Nadia.

Nah, Kawan Puan dengan melihat ulasan di atas, sepatutnya kita menaati aturan pemerintah agar kita semua segera terbebas dari pandemi virus corona. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja