Perbedaan Sepatu Training, Lari dan Sneaker
Baik Chanel maupun Leada sepakat bahwa tiap olahraga memerlukan jenis sepatu yang berbeda-beda.
Menurut Leada, untuk olahraga seperti gym atau program pelatihan seperti CrossFit, diperlukan jenis sepatu cross-training dengan tumit datar dan fleksibel guna memungkinkan melakukan gerakan cepat.
Berbeda dengan sepatu untuk training, dipaparkan Leada bahwa sepatu untuk jalan dan lari lebih sering dibuat untuk gerakan linier (tumit ke jari kaki) sehingga penggunanya akan merasa terdorong ke depan.
Sementara itu, Chanel mencatat bahwa sepatu jalan pada umumnya lebih berat daripada sepatu lari, karena sepatu lari dirancang untuk kecepatan dan performa.
Dalam hal fabrikasi, sepatu lari juga terdapat bagian tertentu yang khusus untuk menambah sirkulasi udara dan agar membuatnya terasa lebih ringan.
“Sepatu lari cenderung memiliki banyak bantalan di kaki depan dan tumit untuk membantu meredam guncangan tulang kering dan tendon Achilles,” tambah Chanel lagi.
Baca Juga: Apa Saja Batasan Berolahraga Selama Kehamilan? Begini Kata Ahli
Sudah jelas bukan bahwa memilih sepatu untuk olahraga tak bisa sembarangan.
Tak hanya sekadar merek atau desainnya yang cantik, ternyata ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum membeli sepatu olahraga yah Kawan Puan.(*)