Tsania Marwa Gagal Bawa Anaknya, Maia Estianty Kritik Sikap Pengadilan

Aulia Firafiroh - Jumat, 7 Mei 2021
Maia dan Tsania
Maia dan Tsania

Parapuan.co - Gugatan cerai Tsania Marwa dan Atalarik sebenarnya sudah selesai pada tahun 2019 lalu.

Meski sudah berjalan selama empat tahun persidangan, ternyata permasalahan Tsania Marwa dan Atalarik Syach belum selesai.

Tsania Marwa kini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya gagal untuk membawa kedua anaknya setelah dipersulit untuk bertemu mereka.

Atalarik Syach beserta keluarga dan pengacaranya, bersikeras untuk menghalangi Tsania Marwa membawa pulang anak-anaknya.

Baca juga: Sama-Sama Diusir dan Dipisahkan dari Anak, Tsania Marwa Curhat ke Maia

Padahal secara jelas sesuai putusan pengadilan bahwa Tsania Marwa berhak atas hak asuh anaknya.

Bersama pihak kepolisian, pengadilan dan perwakilan KPAI, Tsania Marwa melakukan eksekusi ke rumah Atalarik Syach.

Sayangnya, Tsania Marwa harus menelan pil pahit.

Atalarik Syach dan pengacaranya seakan tidak peduli dengan keputusan pengadilan yang memenangkan hak Tsania Marwa.

Baca juga: Masalah Tsania Marwa dan Atalarik Syah Tak Kunjung Usai, Ini Dampak yang Bisa Terjadi pada Anak

Mendengar cerita Tsania, Maia Estianty juga ikut geram dengan sikap Atalarik Syach dan pihak pengadilan.

Maia sangat menyayangkan sikap Atalarik Syach yang mempersulit keadaan padahal sudah jelas pihak pengadilan memenangkan hak anak ke Tsania Marwa.

Maia Estianty juga terlihat kesal karena pihak pengadilan yang dinilai kurang tegas.

"Yang aku ga habis pikir itu gini, keputusan pengadilan itu harus A. Tapi ternyata keputusan pengadilan ini dianggap hanya kertas gak ada angker-angkernya, gak ada wibawanya gitu," ungkap Maia Estianty dikut dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, Kamis (06/05/2021).

Baca juga: Kawan Puan, Perceraian Tidak Menentukan Definisi tentang Siapa Kamu

Maia Estianty merasa bahwa tidak ada hukuman yang tegas dan jelas jika surat keputusan pengadilan mengenai hak asuh anak dilanggar.

"Jadi ibaratnya misalnya sidang ini memenangkan kepada pihak A hak asuh anak. Meskinya kertas ini berkekuatan hukum yang menakutkan karena apa? Kalau tidak menakutkan akan terjadi, mungkin bukan hanya kamu, bukan hanya saya, mungkin akan terjadi juga untuk ibu-ibu di luar sana akan mengalami kejadian seperti kamu," jelas Maia Estianty.

Maia secara terbuka mengkritik pengadilan soal hak asuh anak.

Ia menilai seharusnya ada hukuman yang jelas dan tepat bagi orang yang tidak mau memberikan hak asuh anak kepada pihak yang memenangkan.

Baca juga: Pasti Bisa, Begini 4 Cara Menjadi Orang Tua Tunggal yang Tangguh

"Nah tapi hukumannya apa? Gak ada kan. Maaf ya pengadilan ini bukan gimana ini cuma kritik gitu. Kan bunyinya 'bahwa menghukum tergugat untuk menyerahkan anak kepada penggugat' hanya berbunyi itu. Tapi pada saat mereka gak menyerahkan hukumannya apa?" ujar Maia.

Maia beranggapan jika keputusan pengadilan yang kurang tegas sehingga dianggap remeh oleh salah satu pihak dan membuat pihak tersebut berperilaku seenaknya.

"Jadi pada akhirnya kertas ini, kertas putusan ini hanya dianggap sebuah kertas omong kosong aja. Pada akhirnya 'gue gak takut tuh hanya kertas doang, emang kalau gak nyerahin mau apa lo?anak-anak gue' gitu kan. Nah itu beda kalau di Amerika kan jelas gitu ada pidananya," lanjutnya.

"Nah itu makanya bun, aku kan baca komen-komenannya kaya 'kok ini cuma gini doang, apa nih langkah selanjutnya? pidananya mana ini?," ucap Tsania Marwa.

Maia Estianty juga merasa heran dengan orang-orang yang berkomentar tidak enak soal hak asuh anak saat sepasang suami istri sepakat bercerai.

Baca juga: Bahaya, Pola Asuh Ketat Justru Tumbuhkan Masalah Perilaku Pada Anak

"Pasti alasannya gini 'anak itukan bukan barang jangan dibuat rebutan, jaga psikologis anak' Ya karena gara-gara kertas kosong tadi, gak ada pidana yang jelas jadi ya yaudah aja gitu," cerita Maia Estianty.

Karena pernah mengalami hal yang sama seperti Tsania Marwa, Maia juga menjelaskan bahwa orang tua tidak akan berebut hak anak jika kedua belah pihak bersikap adil sehingga membuat psikologis anak tidak akan terganggu dan membuat anak-anaknya menjadi lebih nyaman jika ingin bertemu bapak atau ibunya.

"Tapi gimana orang pihak sana gak mau kasih anaknya kok. Ya mau gak mau harus rebutan dong. Dengan dia tidak memberi anak-anaknya sama saja dia tidak menjaga psikologis sang anak. Anak-anak ini kan harus adil bisa bertemu bapak-ibunya, gak perlu merasa ketakutan, itukan malah bisa bikin psikologis anak sehat," tambah Maia Estianty.

Meski sempat gagal membawa kedua anaknya, Tsania Marwa berencana akan melakukan eksekusi kembali.

Baca juga: Menjadi Orang Tua Teladan, Ketahui 5 Langkah Mudah Mendidik Anak dengan Baik

Tsania Marwa berharap pihak pengadilan bisa berpikir dan lebih tegas dalam bersikap mengingat kejadian kemarin sangat alot dan berujung pada kegagalan.

"Insyallah aku bakal mengeksekusi lagi tapi gak akan dengan kondisi yang seperti kemarin sih. Aku mendatangi rumah beliau begitu nanti hasilnya ya sama aja. Semoga nanti pengadilan bisa berfikir gimana caranya," ujar Tsania Marwa.

Maia Estianty mengaku salut pada Tsania Marwa yang berani berjuang untuk mendapatkan hak asuh anak.

Pasalnya, dahulu Maia mengaku tak memiliki keberanian seperti Tsania Marwa untuk mengambil hak miliknya usai bercerai dari Ahmad Dhani. (*)

 

Sumber: You Tube ,Grid Fame
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja