Parapuan.co - Ibu dan anak memiliki keterikatan yang kuat, terlebih setelah dilahirkan.
Keterikatan emosi termasuk kekhawatiran, rasa cemas, intuisi, atau firasat.
Biasanya, setelah melahirkan ibu akan mengalami adaptasi sebagai ibu baru yang sering membuat stres atau baby blues.
Baca Juga: Kelelahan Bertambah, Ini Urutan Gejala Kehamilan dari Minggu ke Minggu
Karena adanya keterikatan, bayi kerap kali merasakan apa yang ibu rasakan.
Jika ibu mengalami suasana hati yang kacau, bayi sering mengikutinya dengan merengek dan menangis lebih dari biasanya.
Bayi dari ibu yang depresi atau cemas, mungkin memiliki respon stres yang lebih kuat dari bayi lainnya.
Melansir Verywell Family, sebuah studi di Jerman menemukan bahwa pada usia 3 bulan, bayi dari ibu yang depresi atau cemas memiliki respons stres yang lebih besar daripada bayi dengan ibu yang tidak mengalami kecemasan atau depresi.
Semua ibu diminta untuk bermain dengan bayinya, kemudian hentikan semua interaksi tetapi pertahankan kontak mata selama dua menit.
Selama waktu ini, semua bayi menunjukkan tanda-tanda kesusahan, tetapi bayi dari ibu yang depresi atau cemas memiliki peningkatan detak jantung yang jauh lebih tinggi daripada yang lain, yang menunjukkan respons stres yang lebih besar.
Source | : | Verywell Family |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR