Suami Perlu Ambil Peran dalam Mengasuh Anak, Ini Tips Mudahnya

Anna Maria Anggita - Senin, 10 Mei 2021
Suami mengasuh anak
Suami mengasuh anak chee gin tan

Parapuan - Kawan Puan, bagi kamu yang sudah menikah, kira-kira bagaimana pembagian peran dalam mengasuh anak selama ini?

Apakah sudah dilakukan secara setara?

Saat pandemi, ternyata peran mengasuh anak sudah dilakukan secara setara.

Artinya baik istri dan suami, sudah sama-sama melaksanakan peran tersebut.

Baca Juga: Tya Ariestya Sakit DBD, Ini yang Perlu Dilakukan ketika Ibu Sakit

Hal itu diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan oleh PARAPUAN beberapa waktu lalu.

Melalui survei tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 86,52% pasangan sudah mengasuh anak secara bersama-sama, baik istri dan suami.

Namun, ternyata masih ada pasangan yang belum melakukan peran tersebut secara setara.

Dalam survei, ada 13,48% orang mengaku kalau yang mengambil peran dalam mengasuh anak hanya pihak perempuan saja.

Baca Juga: Co-Parenting ala Ben Affleck dan Jennifer Garner Setelah Bercerai

Kawan Puan, hal tersebut bukan berarti buruk ya! 

Mungkin saja memang kesepakatan antara suami istri memang begitu adanya.

Akan tetapi perlu diketahui jika pembagian peran dalam rumah tangga yang seimbang, juga berdampak positif pada kualitas hubungan pasangan.

Suami dan istri akan lebih bahagia ketika berbagi tugas domestik bersama termasuk dalam hal mengasuh anak.

Apabila saat ini, suami belum sanggup untuk mengasuh anak, Kawan Puan bisa mengajak suami perlahan-lahan.

Melansir dari Kompas.com (22/06/2020) menghabiskan waktu bersama anak-anak diperlukan untuk mengetahui kebutuhan, perasaan, dan pikiran anak-anak.

Baca Juga: Ini Anjuran dan Larangan Bagi Orang Tua yang Menerapkan Co-Parenting

Menurut psikolog Ezgi Dokuzlu, suami yang membantu mengasuh anak mampu mengurangi beban pada istri.

Selain itu, ada pula manfaat lainnya kualitas hubungan ibu-anak menjadi lebih baik, serta mampu memperkuat komunikasi kolektif di antara seluruh anggota keluarga.

Tak berhenti di situ saja, suami yang memberi semangat juga akan membantu anak menemukan jati diri mereka dan anak pun mampu mengambil sikap terhadap kehidupan dan apa yang mungkin terjadi.

Nah mengetahui hal tersebut, tentu Kawan Puan semakin paham ya, bagaimana peran seorang suami dalam mengasuh anak.

Jika suami masih terkendala cara mengasuh anak yang baik dan benar, berikut PARAPUAN rangkum beberapa tips yang bisa dicoba, seperti yang dilansir dari Kompas.com!

1.  Menghabiskan waktu bersama

Cara dari seorang suami yang menghabiskan waktu bersama anak, secara tidak langsung menujukkan kepada si kecil apa itu arti keluarga.

Sebagai orang tua, Kawan Puan dan suami perlu tahu kalau anak itu bertumbuh dengan cepat, jadi jangan sia-siakan waktu yang ada.

Banyak cara menyenangkan yang bisa kita coba saat menghabiskan waktu bersama keluarga dan anak.

Baca Juga: Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis

2. Disiplin dengan cinta dan pengasuhan positif

Semua anak butuh bimbingan dan disiplin positif, bukan sebagai hukuman, tetapi untuk menetapkan batasan yang masuk akal.

Hendaknya, seorang ayah mengingatkan anak kalau setiap hal itu ada konsekuensi yang diterima.

Alhasil nantinya anak bisa lebih berpikir, mana tindakan yang pas untuk dirinya sendiri.

3. Menjadi panutan bagi anak

Seorang ayah dan suami adalah panutan bagi anak.

Misalnya anak perempuan yang menghabiskan waktu bersama ayahnya akan menyadari bahwa ia pantas diperlakukan secara hormat oleh laki-laki.

Dan akhirnya pun ia belajar untuk mencari pasangan yang tepat bagi dirinya di kemudian hari.

Para ayah mengajarkan pada anak mereka, baik anak laki-laki dan perempuan mengenai apa yang penting dalam kehidupan dengan kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab.

Baca Juga: Tak Melulu dari Orang Tua, Balita Juga Mengajarkan Kita Arti Kehidupan

4. Memberikan anak hak untuk didengar

Belajar menjadi ayah yang memulai percakapan dengan anak.

Suami bisa meluangkan waktu untuk mendengarkan ide dan masalah anak.

Misalnya tanyakan anak tentang apa yang dialami dan bagaimana perasaan anak saat ada sesuatu hal terjadi.

5. Menjadi guru bagi anak

Untuk menjadi ayah yang baik, ajarkan anak tentang apa yang benar dan salah, serta dukung si kecil untuk melakukan yang terbaik.

Ayah yang terlibat menggunakan contoh sehari-hari untuk membantu anak mempelajari dasar kehidupan.

Baca Juga: Tak Hanya Calistung, Ini 5 Keterampilan Lain yang Harus Diajarkan kepada Anak

6. Menyediakan waktu untuk makan bersama

Bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat adalah ikatan melalui makan bersama.

Sebab makan bersama menjadi momen bagi anak untuk berbicara tentang apa rencana mereka dan apa yang akan dilakukan.

Tentunya, ini merupakan saat yang tepat bagi ayah untuk lebih mendengarkan dan terlibat dalam kehidupan anak.

Baca Juga: Tiga Hal yang Perlu Kamu Perhatikan dalam Pola Pengasuhan Anak

7. Mengingatkan pentingnya membaca

Kita semua tahu, kalau zaman semakin modern, teknologi semakin maju, dan anak pun lebih sering menatap gawai.

Agar tak kecanduan gawai, sebagai ayah yang baik hendaknya ajak anak untuk menumbuhkan minat membaca.

Biarkan anak memilih bacaan baik dari buku, majalah, atau komik dengan tema yang disukainya. 

Menanamkan kecintaan membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak memiliki kehidupan membaca, menulis, dan pertumbuhan karier.

8. Terlibat sebagai "ayah" sejak awal 

Apabila suami Kawan Puan merupakan seorang calon ayah, sebaiknya tunjukkan minat sejak awal dengan memahami peran seorang ayah.

Misalnya sejak anak dalam kandungan, calon ayah bisa menyentuh secara lembut, bermain, memegang, serta berbicara pada bayi kita.

Hal tersebut bisa bantu suami membangun hubungan yang erat dengan anak.

Nah Kawan Puan, itu dia beberapa tips mengasuh anak yang perlu suamimu coba.

Bisa juga lo tulisan ini dibaca bersama-sama, saat Kawan Puan dan suami sedang quality time berdua! (*)

Baca Juga: Sebelum Resmi Menjadi Orangtua, Yuk Pahami 4 Tipe Parenting Ini

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja