Parapuan.co - Kawan Puan mungkin pernah bertemu dengan orang-orang yang memiliki sifat pemberontak ketika masih sekolah dulu atau sekarang di dunia kerja.
Atau mungkin kamu sendiri punya sifat pemberontak dalam dirimu.
Sifat pemberontak sendiri umumnya identik dengan berani melawan aturan yang dirasa tidak adil.
Selain berani melawan, individu yang bersifat pemberontak juga cenderung berpikir kreatif dan berbeda dari orang-orang pada umumnya.
Pikiran kreatif dan berbeda pada individu dengan sifat pemberontak ini pun dapat melahirkan terobosan baru yang bisa berdampak positif bagi masyarakat luas.
Salah satu contohnya adalah ahli kimia dan fisika perempuan Polandia kelahiran 1867, Marie Curie.
Baca Juga: Apakah Kamu Seorang Pemberontak? Kenali 5 Cirinya Berikut Ini, Yuk!
Menurut situs Huffpost.com, Marie dahulu dikenal bersifat pemberontak.
Ini lantaran dia menolak aturan yang melarang perempuan Polandia berkuliah di masanya dulu, sementara dirinya ingin menempuh pendidikan tinggi di bidang sains.
Akhirnya dia pindah ke Perancis untuk berkuliah.
Kemauan kerasnya untuk mendalami sains membuahkan hasil sebab pada 1911, Marie menerima penghargaan Nobel berkat jasanya menemukan polonium dan radium.
Salah satu kegunaan polonium adalah untuk membersihkan pita film untuk fotografi, sementara salah satu kegunaan radium adalah untuk membantu pengobatan kanker.
Kisah singkat mengenai Marie Curie di atas membuktikan bahwa sifat pemberontak memang ada sisi positifnya.
Yuk, pahami lebih jauh mengenai sisi positif dari sifat pemberontak berikut, dilansir dari situs gaya hidup Elephantjournal.com.
Tidak Mudah Terpengaruh Omongan Orang
Para individu dengan sifat pemberontak tak mudah goyah dan terpengaruh oleh omongan orang di sekitarnya.
Jika mereka sudah yakin akan suatu hal, mereka akan terus memegang teguh keyakinan tersebut walau lingkungan sekitar menentangnya.
Misalnya, seseorang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan kantoran setelah bertahun-tahun mengabdi di perusahaan demi merintis usaha sendiri.
Walau keluarga dan teman-temannya mengatakan bahwa bisnisnya tak akan berhasil, orang tersebut tak peduli dengan ucapan mereka dan tetap berusaha menjalankan bisnisnya.
Akhirnya bisnisnya sukses dan menghasilkan uang lebih banyak dibanding saat dulu masih bekerja kantoran.
Baca Juga: Saat Kamu Mengalami Kegagalan, Ingatkan 4 Hal Ini pada Dirimu
Pantang Menyerah
Masih menyambung dari poin sebelumnya, ketika para individu dengan sifat pemberontak sudah yakin dengan keputusannya, mereka akan terus maju dan pantang menyerah.
Mereka akan berusaha sekeras mungkin demi mewujudkan segala hal yang diimpikannnya.
Ketika menemui kesulitan dalam mewujudkan impiannya, mereka akan mencari solusi untuk mengatasinya dan tidak menyerah.
Mereka tak mau mundur sampai impiannya betul-betul menjadi kenyataan.
Berpikir Kreatif
Orang-orang dengan sifat pemberontak cenderung tidak suka memiliki ide yang sama dengan orang lain.
Mereka gemar berpikir kreatif sehingga sering kali dapat menghasilkan ide-ide yang kreatif pula.
Contohnya, individu yang bersifat pemberontak punya ide kreatif untuk membuka restoran yang bermenu fusion yakni perpaduan antara dua atau lebih gaya masakan yang berbeda.
Restoran bermenu fusion yang didirikannya tersebut misalnya menghadirkan menu perpaduan antara kuliner Indonesia dengan kuliner Barat.
Ternyata menu masakannya yang kreatif ini begitu diminati hingga restorannya sukses besar.
Baca Juga: Hindari Kata 'Salah', Begini 4 Cara Efektif Latih Kreativitas Si Kecil
Setia Kawan
Mereka yang bersifat pemberontak umumnya setia kawan.
Ini karena mereka jujur dan tidak takut untuk menunjukkan perasaan maupun pikiran mereka yang sesungguhnya.
Kalau mereka melihat teman mereka dirisak (di-bully) oleh orang lain, mereka dengan berani membela temannya sebab mereka tahu bahwa perbuatan merisak adalah salah.
Itulah sebabnya individu dengan sifat pemberontak biasanya merupakan sosok teman yang dapat diandalkan.
Wah, ternyata memiliki sifat pemberontak ada sisi positifnya, Kawan Puan. (*)