Parapuan.co – Sudah setahun lebih dan pandemi corona belum juga berakhir. Alhasil, masyarakat pun terus dihimbau untuk di rumah aja.
Makanya, demi mengurangi aktivitas di luar rumah, beberapa kantor menerapkan kebijakan work from home (WFH) dan anak-anak mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Menariknya, kesempatan bekerja dari rumah ini ternyata memberikan pengaruh baik bagi hubungan ibu anak. Bahkan, meningkatkan hubungan keduanya.
Pasalnya, dengan pembagian peran dalam keluarga yang baik, bukan tidak mungkin perempuan kini bekerja. Bahkan tidak hanya menambah penghasilan, tetapi jadi yang utama.
Baca Juga: Ingin Biasakan Anak Laki-Laki Kerjakan Tugas Domestik? Ini Saran Ahli
Berdasarkan data dari survei yang dilakukan PARAPUAN bulan lalu, dari 234 responden, 17,9 persen istri yang menjadi pencari nafkah tambahan keluarga.
Tak hanya itu, meski pencari nafkah utama masih didominiasi suami, rupanya ada 3,84 persen istri yang bekerja untuk penjadi pencari nafkah utama, lho.
Namun, dengan menjalani WFH itu artinya kamu, suami, dan anak-anak melakukan aktivitas yang berbeda di tempat yang sama tiap hari, yakni di rumah.
Tak jarang perempuan kewalahan membagi waktunya dan merasa resah karena harus bekerja dan mengasuh anak secara bersamaan.
Menariknya di balik keresahannya tersebut, bagi Narulita Widyasari, WFH tetaplah membawa dampak yang baik untuk hubungannya sebagai ibu dengan anak.
"Semakin intens dan kuat kalau itu, karena setiap hari bareng sama mereka," ungkap Narulita yang sudah menjalankan WFH selama setahun lebih saat dihubungi PARAPUAN.
Menurutnya, berbeda dengan bekerja dari kantor, WFH memberikannya kesempatan untuk bertemu anak-anaknya tiap hari dan itu meningkatkan ikatan antara ibu dan anak.
Rupanya hal ini tidak hanya dirasakan oleh Narulita. Shanty Soeko yang memiliki dua anak ini mengatakan, WFH membuat hubungannya dengan anak makin kuat.
Baca Juga: Punya Anak Tunggal? Coba Didik dengan 4 Cara Ini agar Ia Tak Manja
"Untuk hubungan sama anak-anak selama pandemi ini aku ngerasa jadi lebih kuat ya. Mungkin karena selama satu tahun pandemi ini waktu dirumahnya jauh lebih banyak," ujar Shanty.
Saat dihubungi PARAPUAN, Shanty bilang sebelum WFH, kadang anak-anaknya ditinggal kerja dari pagi dan tengah malam baru sampai. Bahkan kadang dirinya kerja di hari libur.
Meski para ibu sibuk dengan segudang urusannya, kata Astrid W.E.N., M. Psi.,Psikolog, Psikolog Anak dan Keluarga ikatan ibu dan anak bisa semakin kuat ketika terus dibangun dengan kuat.
Saat dihubungi PARAPUAN pada Senin (10/04/2021), Astrid mengatakan bahwa dibutuhkan beberapa hal untuk membangun ikatan antara ibu dan anak.
"Untuk membangun hubungan ibu dan anak yang pertama butuh waktu. Yang kedua, butuh kualitas, kualitas itu tentang apa yang dilakukan atau biasa kita sebut quality time," ucap Astrid.
Jika ibu dan anak memiliki waktu bersama dan memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang berkualitas maka hubungan baik ibu dan anak dapat terbangun makin kuat.
Baca Juga: Suami Perlu Ambil Peran dalam Mengasuh Anak, Ini Tips Mudahnya
Maka itu, ketika kamu WFH dan bisa tetap memberikan waktu serta perhatianmu untuk si kecil, bisa jadi hubunganmu akan seperti Narulita dan Shanty yang makin kuat.
Kan, Kawan Puan memiliki leih banyak waktu dan intensitas bertemu setiap harinya. Namun ingat, jangan sampai sekalinya punya waktu sama anak, kamu malah marah-marah, ya! (*)