Parapuan.co - Tekanan publik terhadap para artis perempuan khususnya artis Hollywood kerap menjadi kendala dalam mengekspresikan jati diri.
Seperti yang diketahui, pada tanggal 30 Juli 2021 kemarin, Billie Eilish merubah penampilannya hingga menuai kritikan.
Tak hanya Billie Eilish, hal serupa juga dialami Taylor Swift saat memutuskan untuk mengubah suara, citranya, serta aliran musiknya.
Kekasih Joe Alwyn ini pernah merubah citranya dari penyanyi country menjadi putri pop yang trendi.
Baca juga: Bak Mimpi, Olivia Rodrigo Senang Bertemu Taylor Swift di Brit Awards 2021
Baru-baru ini, Taylor Swift juga mengubah aliran musiknya ke genre indie.
Dalam film dokumenternya, yang berjudul Miss Americana, Taylor Swift mengatakan kejamnya dunia hiburan bagi perempuan.
"Kami benar-benar ada dalam masyarakat ini di mana wanita dalam hiburan dibuang di kuburan gajah pada usia 35 tahun," ujar Taylor Swift.
"Setiap orang adalah mainan baru yang mengilap selama, seperti, dua tahun. Artis perempuan dituntut menemukan kembali diri mereka 20 kali lebih banyak daripada artis pria. Mereka harus melakukannya atau Anda akan keluar dari pekerjaan. Terus-menerus harus memperbaiki, terus-menerus menemukan aspek baru tentang diri Anda yang menurut orang-orang berkilau.,” tambah pelantun lagu You Belong With Me itu.
Baca juga: Taylor Swift Jadi Perempuan Pertama dengan Tiga Album No.1 di Tangga Lagu Billboard 200
Namun tetap saja, Billie Eilish, Taylor Swift, dan Madonna adalah para artis perempuan yang kerap menerima kritikan karena tidak konsisten mempertahankan citra penampilan mereka.
"Saya sangat yakin Madonna telah menjuluki dirinya ratu penemuan kembali atau Queen of Reinvention," kata pakar branding Liz Goodgold.
"Mereknya berubah ... Dia akan merangkul semua jenis gaya musik dan gaya pakaian agar tetap relevan. Dia selalu membangun buzz (massa).,” lanjut Liz Goodgold.
Melansir dari USA Today, beberapa orang melihat bahwa buzz (massa) adalah hal yang negatif atau sebagai penangkap perhatian.
Baca juga: Selain Beri Bingkisan, Taylor Swift Pernah Lakukan 3 Hal Mulia Ini untuk Fans
Namun para ahli di dunia mode memandang reinvention sebagai sebuah bentuk kreativitas.
Editor mode dan gaya hidup StyleCaster, Bella Gerard, mengatakan bahwa pergantian waktu akan membawa tren baru.
"Sebagaimana pergantian musim membawa tren baru, album baru juga membutuhkan estetika baru.," ujar Bella Gerard dikutip dari USA Today.
"Banyak yang merasa bahwa beberapa era estetika yang berbeda, tidak dapat semuanya asli untuk menggambarkan diri seseorang yang sebenarnya, jadi mereka menganggap bintang pop perempuan berubah murni untuk menyesuaikan waktu, dan bukan sebagai alat ekspresi diri," tambah Bella Gerard.
Baca juga: Dari Dua Lipa hingga Taylor Swift, Ini Dia Busana Terbaik di Grammy Awards 2021
"Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa tetap sama dari waktu ke waktu adalah tanda komitmen seperti seorang bintang pria terhadap identitas.,” tambahnya lagi.
Bella Gerard juga mengatakan bahwa masuk akal jika orang biasa mungkin berpakaian berbeda di berbagai tahap kehidupan mereka, begitu juga dengan artis perempuan.
Tidak ada yang salah dari merubah penampilan, citra, atau aliran musik.
"Bagi saya, perubahan setiap tahun para selebriti adalah cara yang tulus untuk memberi tahu penggemar di mana posisi idolanya saat ini. Kita juga tidak perlu bingung saat lemari pakaian seseorang mencerminkan era baru dalam kehidupan mereka.," jelas Bella Gerard.(*)