"Saya Harus Menghindari Semua Konflik"
Konflik di sini bukan berarti konflik fisik seperti perkelahian atau tawuran tetapi bisa berupa perdebatan dengan orang lain.
Misalnya, kita memiliki pendapat yang berbeda dari teman kita terhadap suatu hal.
Lantaran kita berpikir kita harus menghindari semua konflik, kita tidak mengungkapkan pendapat kita yang berbeda dari pendapat teman kita tersebut karena kita tidak mau membuatnya marah atau menimbulkan perdebatan panas.
Meski berbeda pendapat sekalipun, kita harus berani mengungkapkan pendapat kepada orang lain karena hal tersebut wajar terjadi.
Berhentilah berpikir bahwa kita harus menghindari semua konflik. Faktanya, konflik dapat membantu kita belajar menyelesaikan masalah dengan baik.
"Saya Harus Bisa Mengendalikan Segala Hal"
Beberapa hal yang seperti berat badan, jurusan kuliah, dan pilihan karier mungkin dapat kita kendalikan, namun bukan berarti kita bisa mengendalikan semuanya ya, Kawan Puan.
Misalnya, kita melamar beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Meski kita sudah belajar mati-matian untuk mendapatkan beasiswa tersebut, namun kita tidak lolos seleksi beasiswa sehingga batal berkuliah di luar negeri.
Kegagalan tersebut bisa jadi merupakan pertanda dari Tuhan bahwa jalan yang terbaik untuk kita bukanlah kuliah di luar negeri, melainkan kuliah di dalam negeri.
Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha yang terbaik, sementara hasil dari usaha kita ditentukan oleh Tuhan.
Jadi, berhentilah berpikir bahwa kita harus bisa mengendalikan segala hal. Sebab Tuhan-lah yang mengendalikan segalanya.
Kawan Puan, mari kita pelan-pelan berhenti mengucapkan empat kalimat ini kepada diri kita agar hidup jadi lebih bahagia dan minim stres. (*)
Baca Juga: Idap Kanker Hingga Pilih Hidup Sederhana, Feby Febiola: Aku Menceritakan Kebaikan Tuhan