Parapuan.co - Tantrum yang dialami anak-anak tidak bisa ditebak.
Namun, seiring berjalannya waktu kamu akan mengerti berbagai pemicu yang membuatnya mengamuk.
Tantrum seperti menjerit, menangis, atau mengamuk menggambarkan perasaan anak-anak sedang bermasalah.
Baca Juga: Anak Suka Susah Tidur Malam? Begini Cara Membiasakan Anak Tidur Tanpa Drama
Kejadian ini kerap membuat orang tua bingung harus bersikap bagaimana, apalagi ketika anak tantrum di tempat umum.
Mengutip Raising Children Network Australia, tantrum sangat umum terjadi pada anak usia 1-3 tahun.
Alasannya karena keterampilan sosial dan emosional anak-anak baru mulai berkembang pada usia ini.
Anak-anak seringkali tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikan emosi yang besar.
Mereka mungkin sedang menguji kemandirian mereka yang semakin besar.
Sehingga, mereka menemukan bahwa cara mereka berperilaku dapat memengaruhi cara orang lain berperilaku.
Berikut ini pemicu umum yang bisa menyebabkan anak-anak mengalami tantrum, di antaranya:
1. Temperamen
Ini memengaruhi seberapa cepat dan kuat reaksi anak-anak terhadap hal-hal seperti peristiwa yang membuat frustrasi.
Anak-anak yang mudah marah mungkin lebih cenderung mengamuk.
2. Stres, lapar, kelelahan, dan stimulasi berlebihan
Ini dapat mempersulit anak-anak untuk mengekspresikan dan mengelola perasaan dan perilaku.
3. Situasi yang tidak dapat diatasi oleh anak-anak
Contohnya, balita mungkin kesulitan mengatasi jika anak yang lebih besar mengambil mainannya.
4. Emosi yang kuat
Kekhawatiran, ketakutan, rasa malu, dan marah dapat menjadi beban bagi anak-anak.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Ternyata Tantrum Punya Sederet Manfaat untuk Anak
Cara Menghadapi Tantrum Anak-Anak
Berikut beberapa ide untuk menangani tantrum saat terjadi, yaitu:
- Tetap tenang
Luangkan waktu sejenak untuk diri sendiri jika perlu.
Jika kamu marah, situasinya akan semakin sulit bagi kamu dan anakmu.
Saat kamu berbicara, jaga agar suaranya tetap tenang, datar, dan bertindak secara perlahan.
- Akui perasaan kuat dari sudut pandang anak
Misalnya, 'Sangat menjengkelkan ketika es krim yang baru saja dibeli jatuh, bukan?'.
Ini dapat membantu mencegah perilaku menjadi di luar kendali dan memberi anakmu kesempatan untuk mengatur ulang emosi.
- Tunggu amukannya
Tetap dekat agar anak tahu kamu ada di sana.
Tapi, jangan mencoba untuk mengalihkan perhatian mereka karena sudah terlambat begitu amukan dimulai.
- Pegang kendali saat kamu membutuhkannya
Jika tantrum terjadi karena anakmu menginginkan sesuatu, jangan berikan apa yang diinginkannya.
Jika anakmu tidak ingin melakukan sesuatu, gunakan kendalimu.
Misalnya, jika anakmu membuang makanan karena tidak mau memakannya, ambil piringnya.
Kemudian, disiplinkan dengan menunggu waktu hingga dia benar-benar lapar.
Lalu ingatkan bahwa membuang makanan adalah suatu hal yang tidak bijaksana.
Bersikaplah konsisten dan tenang dalam pendekatan yang telah direncanakan.
Jika kamu terkadang memberikan apa yang diinginkan anak-anak saat mereka mengamuk dan terkadang tidak, masalahnya bisa menjadi lebih buruk.
Baca Juga: 4 Langkah Tangani Tantrum pada Si Kecil, Kuncinya Kedekatan Orangtua dan Anak