1. Tulislah ratusan posting-an di blog
Menulis keseluruhan isi buku tidak bisa dilakukan dalam sekali duduk, tetapi memerlukan waktu beberapa lama.
Jika kamu kesulitan untuk bisa disiplin menulis sedikit demi sedikit untuk menyelesaikan bukumu, lakukanlah hal lain.
Misalnya dengan mengunggah tulisan-tulisan singkat berisi 500 sampai 1.000 kata di blog setiap hari atau seminggu sekali.
Tulisan-tulisan itu nanti, jika sudah terkumpul, barangkali bisa kamu masukkan ke dalam bukumu.
Menulis di blog sama seperti kamu menyicil isi bukumu, tetapi tidak membuatmu terbebani karena merasa harus menyelesaikannya secepat mungkin.
Baca Juga: Meghan Markle Tulis Buku Anak yang Terinspirasi dari Pangeran Harry
2. Temukan pembaca setia
Dari tulisan yang kamu unggah di blog, kamu akan tahu berapa banyak jumlah pembaca tulisanmu.
Pertahankan mereka dan jadikan sebagai pembaca setia blog-mu.
Kelak jika bukumu selesai, mereka adalah orang pertama yang mungkin akan membeli dan membaca karyamu.
Jadikan para pembaca tersebut sebagai motivator supaya kamu segera merampungkan tulisanmu.
3. Bekerja bersama penulis lain yang kamu anggap mentor
Sebagai penulis, kamu mungkin punya seorang mentor yang sudah berada di dunia kepenulisan lebih lama darimu.
Hubungi mereka dan jangan ragu untuk meminta bantuan, minimal untuk sekadar berkonsultasi.
Atau, kamu bisa menulis bersama salah satu dari penulis senior yang jadi mentormu kalau kebetulan ia sedang mengerjakan proyek baru.
Hal ini tidak hanya akan memotivasimu, tetapi juga memberimu ide baru yang lebih segar.
Otomatis, secara perlahan kamu dapat merampungkan tulisan yang sudah lama tersimpan.
Tipsnya tidak sulit, kan, Kawan Puan? Semoga bisa membantu, ya. Semangat! (*)