Parapuan.co - Belakangan ini netizen di Twitter sedang heboh dengan temuan jasad anak perempuan bernama Aisyah di Temanggung.
Viralnya kisah ini bermula saat akun twitter @namaku_mei, menceritakan temuan jasad Aisyah diketahui sudah meninggal selama 4 bulan dan diduga dibunuh oleh kedua tetangganya.
INNALILLAHI WA INNALILAHI RAJI'UN
LHA HAULA WALLA QUWWATA ILLA BILLA
ORANG TUA BIADAB ????????
TKP BEJEN TEMANGGUNG
' ANAK DI BUNUH KARENA NAKAL'Awal mula saat lebaran budhe korban yang bernama Suratini menayakan kebaradaan Aisyah kepada sang Kakek. Lalu kakeknya menjawab Aisyah pic.twitter.com/90RK4BgkLm
— ❤࿐ཽ༵რєﻨ þєşεҚ 他很米兰࿐ཽ༵❤ (@Namaku_Mei) May 17, 2021
Diduga Aisyah dibunuh lantaran dirinya merupakan anak nakal yang membuat tetangganya itu pun geram.
Tak hanya itu, saking nakalnya, lingkungan tempat Aisyah tinggal percaya kalau dirinya dirasukin makhluk halus.
Orang tua Aisyahpun mempercayai tetangganya untuk melakukan rukyah dengan menenggelamkan Aisyah di bak mandi hingga meninggal.
Ini menujukkan bahwa masih banyak orang tua yang tidak teredukasi tentang bagaimana pola asuh anak yang benar.
Baca Juga: Tetap Utamakan ASI, Ini Waktu yang Tepat Beri Susu Formula pada Anak
Tak hanya itu, pola asuh yang salah kepada anak juga menunjukan jika orang tua tersebut toxic.
Anak-anak memang sering melakukan kesalahan bahkan berlaku nakal.
Namun bukan berarti sebagai orang tua kita miliki dendam pada sang anak.
Ada hal-hal yang tidak seharusnya kamu lakukan untuk mengatasi anak yang melakukan kesalahan dan bersikap nakal seperti:
Mengingat Kesalahan Anak
Saat anak melakukan kesalahan kamu tidak perlu mengingat atau bahkan mencatatnya.
Ini sering terjadi pada orang tua yang toxic pada anak.
Melansir dari Scarymommy.com, Sering kali mereka mengingat bahkan mencatat skor saat mereka membuat kesalahan.
Alih-alih mendisiplinkan ini akan membuat anak memiliki karakter pendendam.
Baca Juga: Anak Tantrum di Tempat Umum? Tenangkan Diri, Begini Cara Menghadapinya
Tal hanya itu, ini juga menunjukan bahwa kasih sayang antara orang tua dan anak memiliki batasan yang cukup ketat.
Mereka takut jika apa yang mereka lakukan akan menimbulkan kesalahan bagi orang tuanya.
Ini dapat menyebabkan mereka tertekan bahkan gangguan psikologis pada masa depan.
Salah Mendisiplinkan Anak
Disiplin memang diperlukan bahkan saat anak-anak masih kecil.
Membangun karakter disiplin pada anak dapat membantu mereka untuk bertanggung jawab pada dirinya.
Namun, perilaku disiplin masih sering disalahartikan oleh orang tua.
Sering kali orang tua mendisiplinkan anak dengan memberi hukuman yang cukup keras.
Orang tua yang toxic dan minim edukasi akan memberi hukuman pada anak dengan memukul, mencaci, bahkan hal-hal lain yang dapat menggagu psikologis anak.
Baca Juga: Ternyata Membagi Tugas Domestik dengan Anak Bisa Latih Kemandirian, Loh!
Mendisiplinkan anak dengan memukulnya akan berisiko bagi masa depannya.
Tak hanya itu, mereka juga akan memiliki trauma tersendiri pada dirimu atau bahkan kejadian yang akan datang.
Memukul dan menunjukan kekerasan sebagi bentuk mendisiplinkan anak adalah cara yang salah.
Tidak seharusnya orang tua berlaku kasar bahkan menyakiti anak baik secara fisik maupun psikis.
Nah, Kawan Puan enggak perlu ya, terlalu keras dengan anak!(*)