Tak Selamanya Menyenangkan, Ini 3 Dampak Aplikasi Kencan Online untuk Kesehatan Mental

Shenny Fierdha - Rabu, 19 Mei 2021
Ilustrasi perempuan sedang menggunakan aplikasi kencan online.
Ilustrasi perempuan sedang menggunakan aplikasi kencan online. FilippoBacci

Parapuan.co - Zaman serba canggih seperti sekarang memungkinkan orang untuk melakukan berbagai hal secara online, mulai dari belanja online hingga berkomunikasi online.

Tak hanya itu, kita juga bahkan bisa berkencan secara online dengan menggunakan aplikasi kencan online seperti Bumble, Tinder, Match, dan Hinge.

Aplikasi kencan online tersebut memungkinkan para penggunanya untuk saling melihat profil milik sesama pengguna aplikasi kencan.

Baca Juga: Aplikasi Kencan Online Ternyata Pengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

Profil tersebut memuat foto pengguna aplikasi serta memberikan sedikit gambaran mengenai dirinya, seperti usia dan hobi.

Para pengguna aplikasi ini bisa saling berkirim pesan untuk mulai berkenalan dan berlanjut ke kencan tatap muka jika diinginkan.

Walau aplikasi seperti ini memungkinkan penggunanya untuk saling berkenalan dan berkencan, namun aplikasi ini tidak menjamin sepenuhnya bahwa pengguna akan menemukan jodohnya melalui aplikasi ini.

Ini karena semuanya kembali ke individu masing-masing, apakah memang cocok dengan pengguna aplikasi kencan tersebut sehingga dapat berlanjut ke jenjang pernikahan atau tidak.

Terlepas dari ada atau tidaknya kecocokan di antara para penggunanya, namun aplikasi kencan online memiliki dampak terhadap kondisi psikologis dan pikiran para penggunanya.

Mari ketahui lebih lanjut mengenai dampak terhadap kondisi psikologis dan pikiran yang dimaksud, dilansir dari situs Time.com.

Baca Juga: Ketahui 3 Tips Ini untuk Mendapat Pasangan dari Aplikasi Kencan Online

Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri

Seperti yang tadi sudah disebutkan sebelumnya, aplikasi kencan online memuat foto profil penggunanya dan foto tersebut bisa dilihat oleh para pengguna lainnya.

Dengan melihat foto profil tersebut, para pengguna lain kemudian dapat memutuskan apakah mau mengajak sang pemilik foto profil berkenalan atau tidak.

Jika foto profilnya menarik, maka ada kemungkinan sang pemilik foto akan diajak berkenalan.

Nah, karena para pengguna aplikasi kencan online umumnya terpaku pada foto profil, hal ini membuat mereka cenderung mengajak berkenalan pengguna aplikasi yang menarik secara fisik saja.

Akibatnya, banyak pengguna aplikasi kencan online, khususnya yang merasa dirinya tak menarik secara fisik, semakin merasa tidak percaya diri.

Dapat Membuat Orang Menjadi Judgmental

Singkatnya, judgmental berarti kecenderungan menilai seseorang terlalu cepat dan menilainya secara negatif, padahal belum tentu benar.

Misal, kita sedang di kendaraan umum dan melihat seorang penumpang laki-laki berpakaian hitam dan berwajah sangar.

Karena kita judgmental, kita kemudian menilai penumpang lain tersebut adalah seorang preman padahal belum tentu demikian.

Bisa saja penumpang laki-laki itu bukan preman tapi memang gemar berpakaian serba hitam.

Baca Juga: Dijamin Nggak Bosan! Ini 6 Topik Seru yang Bisa Dibahas di Aplikasi Kencan

Kembali ke soal aplikasi kencan online, kecenderungan judgmental seperti ini dapat muncul saat kita sedang mengakses aplikasi kencan online tersebut.

Setiap kali kita melihat foto profil pengguna lain, kita dapat cenderung menilai mereka secara keliru dengan melihat karakteristik fisiknya saja yang tampak pada foto tersebut.

Contoh, kita menilai pemilik foto profil A adalah orang baik karena wajahnya menarik, sementara pemilik foto profil B adalah orang yang tidak baik sebab wajahnya tak menawan.

Padahal, baik atau tidaknya seseorang hanya bisa diketahui dengan mengobrol langsung secara mendalam dengan orang tersebut, bukan dengan menilai dari tampilan fisiknya belaka.

Dapat Melelahkan Pikiran

Saat sedang mengakses aplikasi kencan online, seorang pengguna aplikasi dapat mengecek banyak profil para pengguna lain sekaligus.

Jika sedang mengecek profil seorang pengguna aplikasi namun merasa diri pengguna tersebut tidak menarik, maka bisa lanjut mengecek profil pengguna lainnya.

Begitu seterusnya sampai akhirnya menemukan profil pengguna lain yang dirasa menarik untuk diajak berkenalan.

Semakin banyak profil pengguna lain yang dicek, maka akan semakin lama pula proses pengecekan ini berjalan.

Baca Juga: Dear Jomblo, Begini Caranya Mendapatkan Hubungan Bermakna di Aplikasi Kencan

Tentu ini dapat terasa melelahkan pikiran sebab pengguna bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengecek profil pengguna lain.

Tak hanya melelahkan pikiran, hal ini juga dapat membuat pengguna pada akhirnya tidak jadi mengajak satu orang pun pengguna lain berkenalan.

Ini lantaran pengguna aplikasi tersebut sudah mengecek banyak sekali profil pengguna lainnya, sampai-sampai bingung mana yang mau diajak kenalan.

Semoga artikel ini membantu Kawan Puan untuk lebih memahami soal dampak aplikasi kencan online terhadap kondisi psikologis dan pikiran penggunanya, ya.(*)

Sumber: time.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja