Miss Myanmar jadi Buronan Usai Suarakan Kudeta Negara di Miss Universe

Aulia Firafiroh - Kamis, 20 Mei 2021
Miss Myanmar jadi buronan
Miss Myanmar jadi buronan

Parapuan.co - Miss Myanmar Thuzar Wint Lwin, telah memenangkan penghargaan Best National Costume di kompetisi Miss Universe ke-69.

Thuzar Wint Lwin mencuri perhatian pada babak National Costume yang diadakan pada Kamis (13/5) di Hard Rock Hotel, Florida.

Kostum yang dipakainya bercerita mengenai budaya negaranya.

Ia ingin memperkenalkan busana asli masyarakat Chin di Myanmar.

Baca juga: Bahas Krisis Politik, Miss Universe Myanmar Raih Best National Costume

Tak hanya itu, perempuan berani ini memanfaatkan momen tersebut untuk berbicara soal kudeta yang terjadi di negaranya.

Maka dari itu, Thuzar membawa tulisan yang bertuliskan kalimat 'Pray For Myanmar'.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Candy Thuzar ???????? (@thuzar_wintlwin)

 

"Terima kasih banyak kepada mereka yang memilih saya Best National Costume. Ini lebih dari sekedar kostum. Ini pesan, semangat dan solidaritas," tambahnya.

Namun kepada New York Times, Thuzar mengaku ketakutan karena banyak sekali orang terkenal di negaranya yang ditangkap karena mengkritik rezim.

"Sebelum berangkat ke AS, saya sempat cemas apakah nama saya masuk ke dalam buronan militer atau tidak. Saya melihat laporan tentang orang-orang terkenal yang ditahan ketika mereka mencoba meninggalkan Myanmar" ujarnya.

Selain itu aksinya dalam menyuarakan kudeta Myanmar di ajang Miss Universe membuatnya terancam tak bisa pulang ke negaranya.

Baca juga: Kontestan Myanmar Tanggapi Isu Sosial Politik di Miss Universe 2021

Beredar isu di media sosial bahwa Thuzar dan adiknya saat ini menjadi buronan di Myanmar karena aksi berani mereka yang menjadi sorotan dunia.

Ia juga tidak tahu apakah bisa kembali ke negaranya atau tidak usai kontes kecantikan ini berakhir.

Berikut berita yang beredar:

 (*)

 

Sumber: Twitter
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja