Apakah Sabun Pembersih Organ Intim Aman Digunakan untuk Miss V?

Firdhayanti - Minggu, 23 Mei 2021
Apakah membersihkan miss v dengan pembersih organ kewanitaan tetap sehat?
Apakah membersihkan miss v dengan pembersih organ kewanitaan tetap sehat? Freepik.com/Todorov Oleksand

Parapuan.co - Di pasaran, banyak beredar sabun yang digunakan untuk membersihkan organ intim perempuan, yakni untuk membersihkan miss V. 

Pembersih organ kewanitaan sendiri juga banyak jenisnya, baik itu berbentuk gel, cair, maupun douching

Namun, apakah pembersih organ kewanitaan itu dapat membuat miss v menjadi lebih sehat? 

Baca Juga: Kawan Puan Harus Tahu, ini 3 Alasan Vagina Sering Gatal hingga Infeksi

Melansir Medical News Today, ini dia paparan mengenai kesehatan vagina dan penggunaan pembersih organ intim

Kesehatan Vagina

Untuk menjaga kesehatan vulva dan vagina, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yakni keseimbangan pH dan bakteri. 

Dalam sebuah jurnal yang terdapat di Sage Journals, pH vulva yang terdapat pada perempuan berkisar antara3,5-4,7. 

Sedangkan pH vagina bervariasi sesuai dengan usia dan tahap siklus menstruasi. 

Pada perempuan yang belum mengalami menstruasi, pH vaginanya adalah 7, yang mengindikasikan netral, sedangkan perempuan berusia reproduktif dan sudah mengalami menstruasi memiliki pH vagina 3,8-4,4. 

Saat menopause, pH vaginanya berada di angka 4,5-5 tergantung apakah orang tersebut pernah melakukan terapi penggantian hormon atau tidak. 

Selain keseimbangan pH, bakteri juga terdapat pada vagina dan vulva. 

Namun, masih belum banyak penelitian mengenai keseimbangan bakteri yang ada pada vagina dan vulva.

Baca Juga: Yuk Cek Fakta Soal Kesehatan Vagina Seiring Bertambahnya Usia

Dalam vagina, populasi bakteri bergantung pada siklus menstruasi. Menurut studi, bahkan orang yang berasal dari suku berbeda juga bisa memiliki populasi bakteri yang berbeda pada vagina. 

Serupa dengan vagina, vulva juga memiliki bakteri berbeda-beda -pada setiap orang dan lebih kompleks. 

Penggunaan Produk Pembersih Miss V

Mengenai keterkaitan pembersih organ intim dengan kebersihan miss v, para peneliti mengamati bahwa terdapat beberapa prosedur dan produk yang harus dihindari. 

Salah satu alat untuk membersihkan miss v, douching, yakni pembersih organ intim yang melarutkan air dan cuka ini tidak sehat. 

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di dalam vagina sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi menular seksual.

Tak hanya itu, douching juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks dan penyakit radang panggul.

Tak hanya douching, pembersih organ intim berbentuk gel pun bisa berbahaya. Penelitian dari University of Guelph di Ontario, Kanada, menyimpulkan bahwa penggunaan penggunaan pembersih gel dikaitkan dengan peningkatan delapan kali lipat risiko seseorang terkena infeksi jamur, dan risiko hampir 20 kali lebih tinggi terkena infeksi bakteri.

Studi yang sama juga menemukan hubungan antara penggunaan tisu pembersih organ intim dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri 3,5 kali lebih tinggi dan risiko infeksi saluran kemih (ISK) lebih dari dua kali lipat lebih tinggi. 

Baca Juga: Normalkah Daerah Kewanitaan Bau Amis? Kenali 6 Aroma Beserta Artinya

Sebuah studi lebih dulu di jurnal Sexually Transmitted Diseases menunjukkan bahwa orang yang menggunakan larutan antiseptik atau pembersih vulva atau vagina untuk membersihkan vagina lebih mungkin mengalami vaginosis bakterial. 

Melembabkan dan spermisida pada juga dapat berbahaya untuk vagina. 

Berdasarkan sebuah studi tahun 2014, Pelembab vagina dan spermisida, yang mengandung zat Nonoxynol-9 dapat menahan pertumbuhan bakteri 'baik' yang disebut Lactobacillus yang biasanya ada di vagina.

US Health Departement and Human Services mengatakan agar membersihkan vagina dengan cairan alamiah yang dihasilkannya. 

Sedangkan untuk bagian vulva, tepatnya bagian terluar yang ditumbuhi rambut, sebuah tinjauan literatur tahun 2017 dalam jurnal SAGE mengatakan untuk membersihkan kulit vulva dengan sabun lembut yang tanpa pewangi, dan bebas sabun agar membersihkan sisa darah menstruasi, sel kulit mati, keringat, serta bakteri berbahaya. 

Baca juga: Kawan Puan Harus Tahu, ini 3 Alasan Vagina Sering Gatal hingga Infeksi

Namun, menurut Royal College of Obstetricians and Gynecologists pada tahun 2013, yang mengatakan bahwa mencuci vulva dengan air dan sabun bisa menyebabkan kulit kering dan memperparah gatal.

Memang, menggunakan pengganti sabun bisa menenangkan dan melindungi, vulva.

Tetapi hal itu akan meyebabkan kulit menjadi kering dan teriritasi.

Kawan Puan, jangan mencuci vulva secara berlebihan.

Menurut literatur  tersebut juga mengatakan bahwa mencuci vulva secara berlebihan atau lebih dari sekali dalam sehari dapat mengiritasi dan membahayakan kesehatan vagina. 

Pada dasarnya, organ intim kita dapat mengurangi bakteri jahat dengan caranya sendiri.

Dengan air saja, cukup untuk membersihkan vulva kita. (*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja