Parapuan.co - Perjuangan Miss Myanmar, Thuzar Wint Lwin untuk menuju panggung Miss Universe 2020 penuh resiko dan banyak kendala.
Saat baru mendarat di bandara, Miss Myanmar harus kehilangan koper hingga meminjam baju milik kontestan lain.
Bagi Thuzar, ajang Miss Universe 2020 kali ini bukan hanya sekedar ajang kecantikan bagi dirinya.
Miss Universe 2020 yang baru diadakan tahun ini, mungkin menjadi salah satu langkah perjuangannya untuk menyampaikan suara mengenai krisis politik yang terjadi di Myanmar.
Baca juga: Miss Myanmar jadi Buronan Usai Suarakan Kudeta Negara di Miss Universe
Thuzar dikabarkan kehilangan kopernya saat baru mendarat di Florida.
Namun sayang, kopernya tak juga ditemukan padahal isinya adalah kostum yang akan ia pakai melenggang di panggung Miss Universe.
Saat para kontestan lain sibuk berlatih, berbeda dengan Thuzar, ia masih berusaha mencari kopernya yang hilang.
Akibatnya, ia harus mengenakan busana yang disediakan penyelenggara dan terpaksa meminjam baju milik kontestan lain.
Baca juga: Bahas Krisis Politik, Miss Universe Myanmar Raih Best National Costume
Koper itu berisi pakaian yang rencananya akan dikenakan dalam ajang Miss Universe 2020, termasuk salah satunya untuk peragaan kostum nasional.
Perempuan berani ini awalnya terancam gagal untuk mengenakan kostum nasional yang bertujuan memperkenalkan kebudayaan negara.
Untungnya bantuan datang berbagai pihak kepada Thuzar.
Selain dibantu oleh pihak penyelenggara, Thuzar juga dibantu oleh warga Myanmar yang tinggal di Amerika Serikat untuk mencarikan kostum nasional.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Bahas Krisis Politik, Miss Universe Myanmar Raih Best National Costume
"Meskipun koper saya tidak sampai tepat waktu, saya berkompetisi baik dengan pakaian ini. Terimakasih untuk Miss Universe Organization untuk kostum ini. Saya menyukainya dan apresiasi," tulisnya dalam akun Instagram.
Dalam peragaan kostum nasional, Thuzar menggunakan kostum yang merepresentasikan etnis Chi, salah satu suku di Myanmar.
Tak hanya tampil anggun dengan kostum pinjaman tersebut, Thuzar juga membawakan pesan 'Pray for Myanmar' yang tertulis dalam secarik kertas yang dibawanya.
Lihat postingan ini di Instagram
Thuzar memang salah satu figur publik yang vokal dalam menyuarakan kritik terhadap kudeta Myanmar.
Hal itu ia sampaikan juga di akun instagram pribadinya.
Ia bahkan termasuk yang vokal dalam menyuarakan demokrasi di negara yang sedang dikudeta tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Bekas Operasi Tumor Payudara Terlihat, ini Curhatan Miss Myanmar 2020
"Sudah 17 hari sejak kudeta militer menahan pemimpin kami. Kami tak akan rugi apapun. Mari terus berjuang untuk demokrasi sampai kita menang," tulis Thuzar dalam akun Instagramnya pada Februari lalu.
Atas keberanian dan kegigihan Thuzar, ia memenangkan gelar kostum nasional terfavorit di ajang Miss Universe ke-69.
Meski Thuzar tidak memenangkan gelar Miss Universe 2020, namun ia bisa dikatakan berhasil membawa pesan perjuangan rakyat Myanmar ke seluruh dunia.
Diketahui Thuzar juga pernah berjuang melawan Tumor Payudara sehingga membuat bagian tubuhnya terdapat bekas luka operasi. (*)