4. Perhatikan bahan aktif skincare yang digunakan
Berhati-hatilah untuk tidak memaksa kulit kamu dengan bahan aktif yang lebih kuat.
“Penting untuk memulai dengan satu perawatan pada satu waktu,” jelas dokter kulit yang berbasis di New York City Charlotte Birnbaum, MD.
“Tunda penggunaan produk dengan asam alfa-hidroksi (seperti asam glikolat atau laktat) atau asam beta-hidroksi (asam salisilat) saat memulai retinoid, dan tambahkan sekali seminggu hanya ketika kulit kamu sudah mentolerir retinoid,” saran Charlotte.
5. Menjaga kelembapan kulit wajah
Biasanya orang dengan kulit berjerawat takut akan kelembapan, faktanya semua jenis kulit membutuhkan kelembapan.
"Mereka yang berjerawat cenderung takut dengan minyak, padahal sebenarnya, minyak adalah cara yang bagus untuk menambahkan kelembapan kembali ke kulit," kata Dendy Engelman, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City.
Dia menjelaskan bahwa untuk kulit berjerawat, minyak wajah membantu mengurangi peradangan.
Efek ini membantu mengurangi jerawat dan meminimalkan hiperpigmentasi pasca inflamasi yang dapat terjadi setelah periode jerawat.
6. Waspadai pengelupasan atau eksfoliasi berlebih pada kulit
Hindari scrub wajah berlebihan karena dapat meningkatkan kekeringan dan iritasi. Jauhi produk yang mengeringkan dan astringent.
“Hindari toner berbahan dasar alkohol karena sering kali tidak banyak membantu mengatasi jerawat, dan obat ini semakin mempersulit toleransi terhadap perawatan yang lebih mujarab seperti retinoid,” kata Charlotte.
Baca Juga: Muncul Beruntusan di Dahi, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya