Parapuan.co - Tak mudah bagi ibu untuk menerima kenyataan bahwa dirinya baru saja keguguran. Tak jarang juga para ibu menjadi depresi akibat keguguran.
Sebab itu, dukungan yang suportif saat-saat rentan adalah hal yang paling dibutuhkan oleh seorang ibu yang alami keguguran.
Selain dukungan materiil, dukungan emosional juga sangat membantu mental ibu kembali pulih pasca trauma keguguran.
Baca Juga: Aurel Keguguran Malah Dijadikan Konten, KD Mengaku Kecewa pada Atta
Namun, jangan pernah ungkapkan kata-kata yang menyakitkan dan justru memperburuk pikirannya.
Sebab, ibu keguguran memungkinkan stres dan depresi setelah kehilangan anak yang selama ini didambakan dan dinantinya.
Mengutip Kompas.com, berikut ini ungkapan yang tidak boleh dilontarkan kepada ibu setelah alami keguguran.
"Itu belum menjadi bayi sungguhan"
Bagi banyak perempuan, keterikatan dengan calon buah hati sudah terjadi sejak calon ibu tahu dirinya hamil.
Meskipun calon ibu hanya mengandung pada periode singkat, bayi itu sudah nyata, direncanakan, diidamkan di dalam keluarga.
Keberadaan bayi tersebut telah mengubah hidup, meski pada akhirnya tak dilahirkan.
"Bukan takdirnya"
Ketika seseorang yang sedang berduka karena kehilangan mendengar kata-kata ini, orang tersebut akan semakin merasa dirinya melakukan kesalahan fatal.
Bahkan, menganggap dirinya tidak cocok menjadi orang tua.
"Setidaknya kamu bisa hamil"
Banyak perempuan di dunia ini yang berjuang untuk hamil dan perjuangan itu memiliki pengalaman pahit dan rasa sedihnya sendiri.
Namun, sangat jarang "kehamilan" menjadi tujuan akhir bagi perempuan mana pun.
Hamil merupakan langkah pertama calon ibu untuk menjadi orang tua dan seorang perempuan yang mengalami keguguran seolah batal mendapatkan hak tersebut.
"Keguguran juga dialami banyak orang, bukan masalah besar"
Bagi para perempuan yang mencari dukungan emosional, kalimat semacam ini bisa menimbulkan sakit hati.
Keguguran memang kerap dialami banyak perempuan, namun hal itu tak berarti seseorang yang mengalami keguguran tidak membutuhkan dukungan, kasih sayang, dan ungkapan duka yang sehat karena peristiwa kehilangannya itu.
"Mungkin seharusnya kamu/kamu tidak seharusnya...."
Mengetahui bahwa bayi yang dikandungnya telah tiada adalah fakta yang sangat pahit bagi seorang perempuan.
Pada kondisi tersebut, ia mungkin akan mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Selain itu, ia memikirkan apa kesalahan yang telah dilakukannya sehingga menyebabkan keguguran dan mengapa tubuhnya gagal.(*)
Baca Juga: Setelah Mengalami Pendarahan, Aurel Hermansyah Dikabarkan Keguguran