Parapuan.co - Kawan Puan yang baru saja menikah pasti pernah mengalami konflik dengan suami.
Konflik atau pertengkaran memang sering terjadi pada sepasang pengantin baru.
Banyak orang menganggap pertengkaran antara suami dan istri adalah wajar, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali menikah dan membina rumah tangga bersama.
Ini lantaran baik suami atau istri belum ada yang berpengalaman dalam berumah tangga, sehingga sering timbul pertengkaran mengenai cara menjalankan rumah tangga dengan benar.
Baca Juga: Simak! Ini 5 Alasan Kenapa Bulan Madu Penting untuk Pengantin Baru
Baik istri maupun suami memiliki pemikirannya masing-masing mengenai cara berumah tangga yang pemikirannya dapat berbeda satu sama lainnya.
Perbedaan inilah yang dapat menimbulkan pertengkaran di antara suami dan istri yang baru saja menikah, sebab masing-masing merasa pemikirannya paling benar.
Meski sering bertengkar, namun pengantin baru dapat cepat berbaikan dan saling memaafkan.
Namun, sebetulnya hal apa yang sering diributkan oleh pengantin baru sehingga berujung pada pertengkaran?
Simak penjelasan berikut, seperti dilansir dari situs Huffpost.com.
Keuangan
Isu keuangan memang sering menjadi topik yang sensitif dibahas dan bisa memicu pertengkaran, tak terkecuali bagi pengantin baru.
Hal yang diributkan terkait keuangan misalnya kebiasaan istri yang terlalu irit pengeluaran sementara suami sering bersikap boros, maupun sebaliknya.
Ketika pasangan suami istri yang baru menikah bertengkar soal keuangan, mereka sebaiknya membahas isu ini baik-baik dengan kepala dingin.
Baca Juga: Pasti Bermanfaat untuk Pasangan Baru, 4 Barang Ini Bisa Jadi Pilihan Kado Pernikahan nih
Tunggulah sampai masing-masing pihak mereda emosinya, baru keduanya sama-sama membicarakan mengenai cara mengatur keuangan yang diinginkan oleh suami dan istri.
Jika terdapat perbedaan pendapat, mereka harus mencari jalan tengahnya yang adil bagi kedua pihak.
Misalnya, suami dan istri sepakat untuk membuka rekening tabungan bersama di suatu bank yang uangnya digunakan untuk membiayai hidup mereka berdua.
Punya Anak
Kebanyakan pasangan yang baru resmi menjadi suami istri ingin memiliki anak setelah menikah.
Namun, yang sering menjadi masalah adalah soal waktunya.
Sang istri bisa saja masih ingin menunda kehamilan sementara suami ingin segera menggendong bayi, begitu pun sebaliknya.
Baca Juga: Sahabat Sudah Menikah? Ingat Jangan Pernah Lontarkan 4 Pertanyaan Ini
Kalau hal ini terjadi, tentu pasangan suami istri tersebut harus mendiskusikannya dengan tenang dan tidak marah-marah mengenai waktu yang tepat untuk hamil dan punya anak.
Jika masing-masing punya argumen yang berbeda, mereka harus mencari solusi yang sama-sama adil bagi mereka berdua.
Misalnya, pasangan suami istri bisa memutuskan untuk menunda kehamilan selama setahun pertama, lalu mengikuti program pendukung kehamilan di tahun kedua.
Tugas Rumah Tangga
Tugas rumah tangga antara lain memasak, membersihkan dan merapikan rumah, mencuci baju dan piring, dan seterusnya.
Meski terdengar sepele, namun mengerjakan tugas rumah tangga dapat terasa sangat melelahkan.
Tak hanya itu, melakukan tugas rumah tangga pun dapat menyita waktu, apalagi jika harus membagi waktu antara bekerja di kantor dan mengurus rumah.
Terkadang, perempuan dan laki-laki yang baru menikah belum bisa membagi tugas rumah tangga dengan adil sehingga tugas rumah tangga jadi lebih dibebankan ke salah satu pihak.
Baca Juga: Ingin Suami Juga Ikut Melakukan Tugas Domestik? Ini Saran Psikolog
Akibatnya, pihak yang merasa lebih dibebankan tugas rumah tangga dapat merasa sangat lelah, bahkan kecewa terhadap pasangan yang tampak kurang membantu.
Solusinya, pasangan suami istri yang baru menikah itu sebaiknya mengurus rumahnya bersama-sama dan membagi tugas rumah tangganya dengan adil.
Dengan begitu, tidak ada pihak yang merasa lebih dibebankan dalam melakukan tugas rumah tangga.
Bagi Kawan Puan yang baru saja menikah dan sering bertengkar dengan suami, semoga artikel ini bisa membantumu, ya.(*)