“Awalnya aku merasakan sangat sakit, lalu aku mati rasa,” ucap penyanyi yang kini berusia 35 tahun itu.
“Lalu aku merasa sakit berminggu-minggu kemudian, dan aku sadar bahwa rasa sakitnya sama ketika orang yang memerkosaku meninggalkanku dalam keadaan hamil,” ungkapnya lagi.
Aktris yang main di film A Star Is Born itu berjuang selama 2,5 tahun untuk terapi dan belajar mencintai dirinya sendiri.
Ia mengungkapkan pengalaman buruk yang dialaminya untuk memberi kekuatan pada mereka yang sedang berjuang mengatasi kesehatan mental.
Baca juga: Apa Itu Sexual Grooming yang Disebut Kekerasan Seksual dengan Pendekatan Manipulatif?
“Rasanya sangat nyata, seperti ada awan hitam yang mengikuti ke manapun kamu pergi, dan berkata bahwa kamu tidak berguna dan harusnya mati saja,” ujarnya.
“Dan kamu tahu mengapa melukai diri sendiri bukanlah tindakan yang tepat? Karena itu hanya akan membuat perasaanmu semakin buruk. Kamu berpikir akan merasa baikan karena menunjukkan ke orang lain bahwa kamu terluka. Itu tidaklah membantu.,”Tambah Lady Gaga.
Lady Gaga diketahui pertama kali membahas soal kekerasan seksual yang dialaminya di acara DJ radio Howard Stern pada tahun 2014.
Bahkan ia menyimpan hal pahit itu sendirian selama 7 tahun.
Baca juga: Kekerasan Seksual Tak Pandang Gender, Pria Remaja di Probolinggo Jadi Korban Pemerkosaan
"Saya tidak tahu bagaimana menerimanya. Saya tidak tahu bagaimana untuk tidak menyalahkan diri sendiri atau berpikir bahwa itu adalah kesalahan saya. Itu mengubah siapa saya sepenuhnya," ujar musisi yang terkenal dengan lagu Shallow tersebut.
Dikutip dari The Guardian, ia mengatakan pemerkosaannya itu membuatnya mengalami gangguanPTSD (Post Traumatic Disorder).
Pada tahun 2016, Lady Gaga menegur Piers Morgan karena meremehkan kondisinya dan menganggapnya Cuma "omong kosong yang sombong" dan mempertanyakan mengapa dia tidak melaporkan pemerkosaan tersebut pada awalnya.
Tahun itu, Lady Gaga tampil dengan para penyintas kekerasan seksual di Oscar.(*)