Dua Dosis Vaksin Covid-19 Dinilai Kurang Ampuh, Ada Rencana Suntikan Vaksin Dosis Ketiga

Shenny Fierdha - Selasa, 25 Mei 2021
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin Freepik

Dua dosis vaksin dianggap kurang efektif

Adanya ide untuk suntikan dosis ketiga ini berawal dari temuan ahli yang menyebut kemanjuran dua dosis vaksin tidak cukup.

Misalnya, vaksin Sinopharm memiliki tingkat efektivitas sebanyak 79 persen, sementara vaksin Sinovac memiliki tingkat efektivitas hanya sebanyak 50 persen.

Angka yang tidak terlalu tinggi itu menunjukkan bahwa kedua vaksin Cina tersebut terbilang kurang efektif dalam mencegah individu terkena Covid-19.

Menurut Anthony Fauci, ahli penyakit menular Amerika Serikat, kekebalan individu terhadap Covid-19 tidak akan bertahan untuk waktu yang lama, walau sudah divaksin.

"Durasi perlindungan yang diberikan oleh vaksin terhadap virus (Covid-19) biasanya tidak bertahan sampai seumur hidup," kata Anthony pada Jumat (21/5/2021), seperti dikutip dari Arstechnica.com.

Maka itu dia menyarankan vaksinasi Covid-19 lanjutan untuk kembali memperkuat (booster) efektivitas vaksin terhadap virus Covid-19, meski sudah divaksin dua kali.

Baca Juga: Mudah! Berikut Syarat Pendaftaran Program Vaksin Covid-19 untuk Usia 50 Tahun ke Atas

"Menurut saya, kita membutuhkan vaksinasi (lagi) untuķ booster dalam satu tahun atau lebih setelah menerima (vaksin) yang utama (dua dosis pertama)," ujar Anthony, seperti dikutip dari Arstechnica.com.

Namun, dia tidak merinci kapan tepatnya vaksin untuk booster tersebut sebaiknya diberikan; apakah diberikan setelah enam bulan dari vaksinasi kedua atau seperti apa.

Belum ada ada informasi pasti juga kapan sekiranya pemerintah Cina akan melangsungkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di negaranya.

Sementara itu, sejauh ini belum ada rencana dari pemerintah Indonesia untuk mengadakan suntik vaksin Covid-19 dosis ketiga di Indonesia. (*)

Sumber: arstechnica.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania