Ini Kata Psikolog tentang Pentingnya Keterbukaan bagi Proses Refleksi Diri

Alessandra Langit - Rabu, 26 Mei 2021
Ilustrasi mencintai diri sendiri.
Ilustrasi mencintai diri sendiri. freepik.com

Menurut seorang psikolog dan penulis, Nick Wignall, keterbukaan dalam refleksi diri berarti kemampuan untuk melihat sesuatu apa adanya, bukan apa yang kita pikir seharusnya. 

Hal tersebut berarti menyadari ekspektasi dan stereotip dari orang lain atau bahkan dari diri kita sendiri, dan berusaha mengatasinya.

Sebelum menulis jurnal, untuk menumbuhkan keterbukaan, coba untuk hapus ekspektasi sosial dan dirimu sendiri atas bagaimana suatu hal seharusnya terjadi.

Jangan mencoba untuk menutupi kesalahan atau pun menghakimi sesuatu yang belum tentu salah hanya karena orang lain tidak menyukainya.

Hal tersebut akan membuatmu lebih bebas untuk mengekspresikan apa yang sebenarnya kamu pikirkan, rasakan, dan alami.

Baca Juga: Maksimalkan 6 Aspek Kehidupan Ini Agar Hidup Bisa Lebih Bahagia

Dengan memaksa diri untuk melupakan ekspektasi yang memengaruhi pemikiran, kamu akan melatih diri untuk melihat segala sesuatu dengan jelas dan apa adanya.

Penglihatan tersebut akan membantu proses refleksi diri yang lebih jujur dan akan memperlihatkan dirimu yang sebenarnya tanpa ada pengaruh orang lain.

Praktik refleksi diri membutuhkan kedisiplinan dan niat. 

Refleksi diri membutuhkan jeda dari kesibukan dan kekacauan hidup dan hanya meluangkan waktu untuk berpikir dan merenungkan dirimu sendiri.

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan banyak orang tetapi hasilnya bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga.

Selamat mencoba! (*)

Sumber: Holstee
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

BERITA TERPOPULER WELLNESS: 3 Waktu Tepat Berkunjung ke Vietnam hingga 5 Manfaat Wall Climbing