Parapuan.co – Kawan Puan pasti pernah mendengar istilah trombosit yang rendah.
Namun tak jarang jika masih banyak yang belum mengetahui apa penyebab trombosit yang rendah.
Umumnya trombosit memiliki peran untuk menghentikan pendarahan saat kita terluka.
Seperti saat kita berlari dan kemudian terjatuh, saat itulah lutut mulai mengeluarkan darah.
Dan di situlah trombosit mulai menbambil peran.
Trombosit akan membentuk gumpalan dan akan menghentikan pendarahan yang terjadi.
Baca Juga: Lansia Tak Selalu Identik dengan Penyakit, Jaga Diri dan Tetap Aktif di Usia Lanjut dengan Hal Ini
Jika luka cukup besar dan dalam, trombosit juga beperan lebih kencang.
Lalu bagaimana jika trombosit rendah?
Jika trombosit dalam darah tidak sesuai dengan batas minimalnya yaitu 150.000 sel per mikroliter darah, trombosit akan sulit mengendalikan pendarahan.
Baik itu pendarahan di luar tubuh maupun pendarahan internal.
Seperti yang di lansir dari Healthline.com, ada beberapa penyebab trombosit dalam tubuh seseorang rendah.
Berikut beberapa penyebab yang mengakibatkan jumlah trombosit seseorang rendah:
Masalah Sumsum Tulang
Sumsum tulang adalah kumpulan jaringan spons yang ada di dalam tulang.
Di situlah semua komponen darah, termasuk trombosit diproduksi.
Jika sumsum tulang tidak menghasilkan trombosit yang cukup, keadaan ini akan membuatmu memiliki jumlah trombosit yang rendah.
Baca Juga: Inilah Hal yang Membuat Tes Kehamilan Positif Padahal Tidak sedang Hamil
Penyebab rendahnya trombosit meliputi:
- Anemia aplastik
- Kekurangan vitamin B-12
- Defisiensi folat
- Kekurangan zat besi
- Infeksi virus, termasuk HIV, Epstein-Barr, dan cacar air
- Paparan kemoterapi, radiasi, atau bahan kimia beracun
- Mengonsumsi terlalu banyak alkohol
- Sirosis
- Leukemia
- Myelodysplasia.
Penghancuran Trombosit
Setiap trombosit hidup sekitar 10 hari dalam tubuh yang sehat.
Jumlah trombosit yang rendah juga bisa disebabkan oleh tubuh yang menghancurkan trombosit.
Hal ini dapat terjadi karena efek samping obat tertentu, termasuk obat diuretik dan antikejang.
Penghancuran trombosit dalam tubuh tidak hanya menyebabkan jumlah trombosit yang rendah tetap juga menimbulkan gejala penyakit lain seperti:
- Hipersplenisme, atau limpa yang membesar
Baca Juga: Bisakah Vaksin Covid-19 Pengaruhi Siklus Menstruasi? Ini Kata Para Ahli
- Gangguan autoimun
- Kehamilan
- Infeksi bakteri dalam darah
- Idiopathic thrombocytopenic purpura
- Thrombotic thrombocytopenic purpura
- Hemolytic uremic syndrome
- Disseminated intravascular coagulation
Meski begitu kekurangan trombosit umumnya ditunjukan dengan gejala gusi berdarah, mimisan, dan gejala serius juga ditunjukan jika urin dan tinja mengeluarkan darah.
(*)