Parapuan.co - Kisah cinta Kaesang dan mantan kekasih, Felicia Tissue kembali menjadi perbincangan.
Setelah lama bungkam, Felicia Tissue akhirnya angkat bicara.
Ia mengunggah sebuah video klarifikasi mengenai akhir kisah cintanya dengan putra bungsu Presiden Jokowi.
Dalam video klarifikasi tersebut, Felicia Tissue menjelaskan bagaimana ia memulai hubungan dengan Kaesang hingga akhirnya hubungan mereka berakhir.
Baca juga: Makin Panas Kisah Cinta Segitiga Kaesang Pangarep, Pihak Istana Sampai Ikut Angkat Bicara
Felicia Tissue juga mengungkapkan bahwa di akhir Desember 2020, Kaesang Pangarep sempat meminta restu kepada kedua orangtuanya untuk menikahinya.
Usai dua minggu memberikan kabar baik itu, adik Gibran tersebut menghilang dan memblokir seluruh kontaknya.
Bahkan, tak ada satu pihak dari keluarga Jokowi yang bisa memberi penjelasan mengenai sikap Kaesang Pangerap.
Pihak keluarga Felicia juga mengaku terluka saat melihat foto kebersamaan Kaesang Pangarep dan pegawainya yang bernama Nadya Arifta beredar di media sosial.
Ibunda Felicia, Meilia Lau juga sempat mengungkapkan kekecewaannya pada Kaesang Pangarep di media sosial.
Meilia Lau merasa Kaesang telah menyakiti hati putrinya dan meninggalkannya begitu saja tanpa ada kejelasan.
Usai video klarifikasi yang Felicia Tissue unggah menjadi viral, ia kemudian mengunggah kutipan mengenai trauma melalui Instagram Story di akun miliknya @feliciatissue, pada Kamis (27/5/2021).
Baca juga: Apa Itu Ghosting? Begini Penjelasan Psikolog dan Cara Menghadapinya
Berikut unggahan Felicia Tissue:
"Aku telah belajar bahwa tidak membicarakan hal-hal hanya untuk menjaga perdamaian sebenarnya merupakan trauma. Ketika kamu melakukan ini, kamu tidak menghormati batasanmu, apapun yang terjadi tetap gunakan ruang dan suaramu," tulis kutipan tersebut.
Felicia Tissue mengaku mengunggah video itu karena ia tidak tahan melihat keluarganya diserang netizen dengan komentar kebencian yang mengandung SARA.
Setelah video klarifikasi itu viral, hingga saat ini belum ada dari pihak keluarga Kaesang yang angkat bicara. (*)