Hal ini akan membantu perempuan menemukan minat baru dan mengembangkan skill-nya.
Dari situ, kontribusinya terhadap perusahaan bisa semakin besar.
Siapa tahu, mereka juga bisa naik jabatan berkat pelatihan-pelatihan yang ada.
3. Memberikan informasi mengenai dampak krisis
Banyak staf perempuan yang merasa bahwa dirinyalah yang merasa paling rugi ketika krisis atau pandemi terjadi.
Contohnya dengan pemutusan hubungan kerja, pemotongan gaji, atau hal lainnya.
Sebagai pemimpin perempuan kamu bisa memberi tahu staf bahwa sebenarnya hal tersebut tidak hanya menimpa mereka, tapi juga karyawan dan staf lainnya.
Jelaskan bagaimana kondisi perusahaan yang sebenarnya agar mereka tidak merasa dirugikan karena perempuan.
Beri tahu stafmu, terutama perempuan, mengenai dampak dari pandemi yang mungkin mereka alami.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Ternyata Perempuan Punya 4 Kemampuan Ini Sebagai Pemimpin
Jika sadar akan kemungkinan ini, perempuan akan terdorong untuk meningkatkan kemampuannya.
Mereka juga akan berjuang untuk tidak kehilangan pekerjaan, atau supaya bisa bangkit jika harus kehilangan pekerjaan.
Itulah tadi beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan pemimpin perempuan untuk memberi dukungan pada sesama perempuan di tempat kerja.
Semoga bisa membantumu memberdayakan kaum perempuan, ya. (*)