Parapuan.co - Ketika kebutuhan akan biaya hidup semakin meningkat, tanpa disadari kerap kali kebutuhan akan gaya hidup ikut meningkat.
Sayangnya, peningkatan ini tidak selalu diikuti dengan bertambahnya pendapatan. Alhasil ada celah antara pendapatan dan pemasukan.
Maka itu alhasil orang memutuskan untuk berutang. Namun, sebelum memutuskan berutang, kamu harus memerhatikan beberapa hal.
Baca Juga: Terlanjur Memiliki Utang? Coba Lakukan 3 Hal Ini untuk Melunasinya
Pasalnya, Kawan Puan perlu tahu bahwa diperlukan kebijaksanaan dalam mengambil langkah untuk berutang alias memiliki utang.
Apalagi selain faktor kebutuhan di atas, sekarang ini kita juga ditunjang dengan kemudahan dalam memperoleh pinjaman.
Nah, melansir dari Nova.id, agar tak menumpuk, sebelum burutang ini hal yang perlu diketahui menurut perencanaan keuangan Finansialku Juan Mahir Muhammad, CFP. Apa saja?
1. Tentukan tujuan dalam berutang
Sebelum kamu memutuskan berutang, salah satu faktor utama yang dilakukan ialah menentukan tujuan dari utang tersebut. Semua harus jelas.
Apakah utang tersebut akan menjadi barang yang konsumtif atau produktif? Misalnya, mengambil KPR untuk membeli aset rumah.
Baca Juga: Jangan Panik! Contek 3 Tips Praktis untuk Lunasi Utang Kartu Kredit
2. Ketahui kemampuan
Setelah mengetahui tujuan, kita juga harus mengukur diri apakah utang tersebut sesuai dengan kemampuan kita di kemudian hari.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, jadi jangan hanya sekadar ikut-ikutan, hal tersebut bisa membuat kita jatuh ke dalam lobang yang dalam.
Cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah menghitung rasio utang, jika cicilan sudah mencapai 30% - 35% dari pemasukan.
3. Tentukan dan perhatikan periode berutang
Berutang memiliki periode yang bisa kita tentukan juga, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Dengan mengetahui dan memerhatikan periot berutang tersebut, maka itu akan membantu kita untuk bisa mengatur strategi dalam melunasinya.
Nah, keputusan untuk berutang tidak bisa Kawan Puan ambil dengan gegabah, ya. Sebab, solusi untuk masalah hari ini itu dapat jadi bumerang di kemudian hari. (*)