Parapuan.co - Indonesia kembali mendapatkan tambahan 8 juta vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku, yang diproduksi oleh Sinovac.
Dengan kedatangan vaksin ini, maka saat ini Indonesia sudah memiliki 91.9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku atau bulk.
Dilansir dari laman resmi covid19.go.id, dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini maka saat ini sudah ada 3 juta dosis vaksin produksi Sinovac, 6,41 dosis vaksin produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm.
Selain itu ada juga vaksin dalam bentuk bahan baku sebanyak 81,5 juta dosis vaksin Sinovac, yang kemudian diolah oleh Bio Farma menjadi 65,5 juta dosis vaksin jadi.
Baca Juga: Waspada! Varian Baru Virus Corona Asal Thailand Sudah Masuk ke Inggris
"Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN, Erick Thohir.
Sehingga jika ditotal, jumlah dosis vaksin Covid-19 di Indonesia, baik itu dari vaksin jadi dan bulk, hingga hari ini adalah sebanyak 91.910.500 dosis.
Jumlah ini lebih sedikit daripada jumlah dosis yang tiba di Indonesia, karena ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.
"Kita patut syukuri, karena walau di tengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman dan terus ditingkatkan," ungkap Erick.
Penambahan vaksin yang diperoleh oleh pemerintah Indonesia, didapatkan lewat kerja sama bilateral dan multilateral. Indonesia juga sedang mengembangkan vaksin produksi buatan dalam negeri, untuk membangun kemandirian bangsa.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Aman Digunakan Kembali
Vaksin untuk Orang Tua
Perlu Kawan Puan ketahui, saat ini angkat kematian pada lansia usia di atas 60 tahun akibat Covid-19, sudah mencapai 49.4 persen. Angka ini termasuk tinggi, di antara kelompok usia lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan perlindungan kepada para lansia.
Baca Juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 di Indonesia Capai 1,6 Juta Orang
Dalam pemaparannya beberapa waktu lalu, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19. Wiku Adisasmito mengatakan pihaknya mencatat untuk kelompok usia 46-59 tahun mencapai 35,5 persen, sementara usia 31-45 tahun sebanyak 11,2 persen, sisanya dari kelompok usia 30 tahun ke bawah.
Untuk itu, pelaksanaan protokol kesehatan dan vaksinasi, merupakan cara untuk menghindari penularan Covid-19, baik itu untuk usia muda maupun untuk para lansia.
(*)