Sinetron Indosiar Tuai Kecaman Karena Mengandung Unsur Poligami Anak di Bawah Umur

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 2 Juni 2021
Mega Series Suara Hati Istri Indosiar
Mega Series Suara Hati Istri Indosiar Instagram/indosiar

Parapuan.co - Sinetron Indosiar yang berjudul Mega Series Suara Hati Istri ini menuai banyak kecaman dari masyarakat.

Ini terjadi karena adanya penyimpangan norma sosial yang ada dalam sinetron ini.

Pemeran utama yang masih berusia 15 tahun diharuskan memainkan peran istri ketiga yang harus melayani suaminya.

Mega Series Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar ini mengisahkan kesedihan seorang gadis desa yang bernama Zahra diperankan oleh Lea Ciarachel yang dipaksa menikah dengan atasan dari ayahnya, Pak Tirta yang diperankan oleh Panji Saputra.

Permasalahan utama yang timbul dari sinetron ini adalah pemeran utamanya, Lea Ciarachel yang masih di bawah umur.

Baca Juga: Catat! Ini 4 Cara Membiasakan Diri agar Tak Terlalu Sering Minta Maaf

Lea harus berperan sebagai istri muda yang polos dan patuh pada suaminya.

Tak hanya pemeran utama yang menimbulkan kontroversi, tetapi series ini juga mengangkat tema poligami.

Padahal poligami merupakan hal yang masih sering dimiskonsepsikan oleh beberapa kalangan.

Banyak kalangan yang menentang adanya poligami karena akan menciptakan kerugian, terutama bagi perempuan.

Akun Instagram @cine.foxx juga memberikan kritik pada series ini.

Terlebih ada beberapa adegan yang menunjukan kemesraan antara anak yang berusia 15 tahun dengan lelaki berusia 39 tahun.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cinefoxx ???????? (@cine.foxx)

"Tidak ada pembenaran untuk hubungan dengan age gap yang tidak wajar, apalagi dijadikan sebuah bahan cerita sinetron dengan sajian yang seakan-akan menormalisasi hal seperti ini," tulis akun @cine.foxx

Akun Instagram @cine.foxx ini juga mengatakan bahwa semakin lama sinetron Indonesia mengesampingkan logika pada alur cerita.

Tak hanya itu pemilihan karakter pemeran juga tidak disesuaikan oleh usia, seperti yang terjadi pada series ini.

Banyak masyarakat yang mengecam jika sinteron ini perlu mendapatkan perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Tak hanya mendapat kecama dari masyarakat umum, Mega Seria Suara Hati Istri ini juga mendapat kritikan dari komedian Ernest Prakasa.

Dalam postingan Instagram @ernestprakasa dirinya menuliskan jika pihak stasiun televisi perlu mempertimbangkan akal sehat dan hati nurani mereka dalam memilih pemeran.

Baca Juga: Bisa Ungkap Kepribadian, Mana Bagian Tubuh yang Pertama Kamu Bersihkan Saat Mandi?

"Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun. Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?" tulis Ernest dalam akun Instagramnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ernest Prakasa (@ernestprakasa)

Berbagai macam komentar masyarakat yang menunjukan kecaman pada series tersebut.

Tentunya ini perlu mendapatkan tindakan tegas dari KPAI dan KPI terkait dengan adegan yang ditunjukan series tersebut.

Pernikahan yang dialami perempuan di bawah umur dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi kesehatan mental maupun kesehatan fisiknya.

Perempuan di bawah umur belum memiliki kesiapan mental untuk berada dalam kehidupan rumah tangga.

Keadaan ini juga membuat mereka rentan mengalami KDRT.

Untuk kondisi kesahatan fisiknya, perempuan rentan melahirkan bayi prematur dan bahkan bisa menyebkan kematian saat melahirkan.

(*)