Parapuan.co - Mengasuh anak dengan memosisikan diri sebagai teman serta menyerahkan segala keputusan ke mereka adalah salah satu dari pola asuh lo, Kawan Puan.
Apakah orang tuamu bersikap begini? Atau kamu sebagai orang tua bersikap demikian?
Nah, pola asuh ini disebut permisif atau terbuka.
Baca Juga: Tak Sembarang Mendidik Anak, Kenali 4 Jenis Gaya Pengasuhan dari Ketat Sampai tak Terlibat!
Pola asuh permisif adalah tipe pola asuh yang dicirikan oleh tuntutan rendah dengan daya tanggap yang tinggi.
Orang tua yang permisif cenderung sangat penyayang, tetapi memberikan sedikit pedoman dan aturan.
Orang tua ini tidak mengharapkan perilaku dewasa dari anak-anak mereka dan sering tampak lebih seperti teman daripada figur orang tua.
Baca Juga: Bolehkah Mendisiplinkan Balita dengan Keras? Begini Saran dari Ahli
Pola asuh permisif adalah kebalikan dari pola asuh otoriter, di mana orang tua kaku dan banyak menuntut kepada anak.
Motto mereka sering kali sederhana bahwa "anak-anak tetaplah anak-anak".
Meskipun mereka biasanya hangat dan penuh kasih, mereka sedikit atau tidak berusaha mendisiplinkan anak-anak mereka.
Karakteristik pengasuhan permisif
Pola asuh permisif kadang-kadang dikenal sebagai pola asuh yang memanjakan.
Orang tua yang menunjukkan pola ini membuat tuntutan yang relatif sedikit pada anak-anak mereka.
Karena orang tua ini memiliki harapan yang rendah untuk pengendalian diri dan kedewasaan, disiplin jarang terjadi.
Mengutip dari Verywell Mind, berikut ini karakteristik yang sering ditemukan pada orang tua permisif.
Baca Juga: Mengapa Ada Orang Tua Cenderung Memiliki Anak Favorit? Simak Penjelasannya
- Sangat mengasuh dan mencintai anak-anak mereka.
- Menyakan pendapat anak-anak mereka tentang keputusan besar.
- Menekankan kebebasan anak-anak mereka daripada tanggung jawab.
- Memiliki sedikit aturan atau standar perilaku, aturan apa pun yang mereka miliki tidak konsisten.
- Dapat menggunakan suap seperti mainan, hadiah, dan makanan sebagai sarana untuk membuat anak berperilaku.
- Sering terlihat lebih seperti teman, daripada orang tua.
- Menyediakan sedikit jadwal atau struktur.
- Jarang memaksakan segala jenis konsekuensi.
Pengaruh pola asuh permisif
Karena orang tua cenderung santai, pengaruh kepada anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif antara lain:
1. Menampilkan prestasi rendah di banyak bidang
Karena orang tua mereka tidak memiliki harapan apapun terhadap mereka, anak-anak ini tidak memiliki apa-apa untuk diperjuangkan.
Studi telah menghubungkan pola asuh permisif dengan prestasi akademik yang lebih rendah.
Baca Juga: Agar Tak Manja, Begini Terapkan Rutinitas Harian Anak Supaya Lebih Mandiri
2. Membuat keputusan yang buruk
Karena orang tua mereka tidak menegakkanpedoman apa pun, anak-anak ini berjuang untuk mempelajari keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara pribadi.
Bisa jadi keputusan itu lebih buruk dan berdampak pada masa depannya.
3. Rentan terhadap kenakalan dan penggunaan narkoba
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif lebih cenderung terlibat dalam perilaku buruk, alkohol, atau penggunaan narkoba.
4. Lebih agresif dan sedikit pemahaman emosional
Karena mereka tidak belajar menangani emosi secara efektif, terutama dalam situasi tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, anak-anak ini lebih berjuang ketika menghadapi situasi stres atau sulit secara emosional.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Begini Cara Bijak Bantu Anak Introvert Saat Alami Masalah
5. Tidak dapat mengatur waktu atau kebiasaan
Karena kurangnya struktur dan aturan di rumah, anak-anak ini tidak pernah belajar batasan.
Anak-anak ini tidak pernah belajar untuk membatasi waktu layar atau kebiasaan makan mereka, yang dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat dan obesitas.
Kawan Puan, itu dia pola asuh permisif yang perlu kamu tahu.
Tentu saja setiap pola asuh memiliki plus dan minusnya.
Sekarang, kembali ke Kawan Puan ingin menerapkan pola asuh yang mana. (*)