Parapuan.co - Jerawat merupakan masalah kulit yang kerap mengganggu penampilan, terutama jika terjadi jerawat di bibir atau cold sores.
Namun begitu, jerawat di bibir dan jerawat pada umumnya yang terletak di kulit bukanlah suatu hal yang sama.
Pada artikel kali ini PARAPUAN akan membahas perbedaan keduanya dan cara mengatasinya.
Baca Juga: Punya Jerawat Punggung? 5 Produk Ini Bisa Bantu Mengatasinya
Apa itu cold sores?
Cold sores atau juga dikenal dengan herpes orolabial adalah infeksi yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menungkapkan terdapat 3,7 miliar orang di bawah usia 50 tahun terinfeksi virus ini, dilansir dari laman Stylecraze.
Herpes jenis ini dapat dengan mudah menular dari orang ke orang lain melalui kontak kulit seperti berciuman, berbagi handuk, berbagi peralatan makan, berbagi minuman, dan berbagi alat make up.
Sementara jerawat yang biasa muncul di kulit area manapun kecuali bibir ini disebabkan oleh folikel rambut yang tersumbat oleh kotoran, sebum, dan sel kulit mati.
Saat folikel rambut tersumbat maka ia akan membengkak, berubah menjadi merah, dan terasa sakit saat disentuh.
Selain itu, jerawat tidak menular namun dapat meninggalkan bekas luka, berbeda dengan cold sores yang tidak meninggalkan bekas.
Baca Juga: Cukup dengan Es Batu, Begini Cara Mengatasi Jerawat Bruntusan yang Mendadak Muncul
Gejala cold sores
Terdapat tanda-tanda yang akan muncul saat kamu mengalami cold sores, yakni:
- Sensasi kesemutan di area yang akan terkena cold sores
- Muncul benjolan kecil berisi cairan bening, setelah beberapa hari
- Cairan bening keluar, kemudian berubah menjadi luka
- Setelah itu luka akan mengering secara perlahan
- Terakhir, luka-luka kering tersebut akan mengelupas
Umumnya, cold sores akan berkembang hingga akhirnya sembuh selama dua minggu, ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan jerawat yang memakan waktu lebih lama.
Cara mengatasi cold sores
Bagi kamu yang mengalami cold sores disarankan untuk konsultasi dengan dokter agar proses penyembuhan semakin cepat.
Umumnya dokter akan memberikan obat anti virus berbentuk krim atau salep.
Sementara untuk obat yang dikonsumsi, biasanya kamu akan diresepkan obat seperti acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir.
Baca Juga: Makan Coklat Bikin Jerawat? Ini 9 Mitos Kecantikan yang Disangkal oleh Pakar
Pemberian obat tersebut bertujuan untuk meringankan gejala dan membantu meminimalisir risiko penyebaran dari penderita kepada orang lain.
Selain pemberian obat tersebut, terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meredakan gejala.
Seperti menjaga kondisi bibir dan mulut tetap bersih dan mengompres area yang luka dengan kompres dingin untuk meredakan rasa sakit yang muncul.
Selain itu, untuk mencegah penyebaran, hindari kontak kulit dengan orang lain dan juga hindari penggunaan barang-barang pribadi secara bersamaan dengan orang lain.
(*)