Untung di Tengah Pandemi, Ini Strategi Bisnis Produk Home and Living

Citra Narada Putri - Kamis, 3 Juni 2021
Para pelaku usaha di industri produk rumah tangga buktikan bisnisnya bisa raup untung di tengah pandemi.
Para pelaku usaha di industri produk rumah tangga buktikan bisnisnya bisa raup untung di tengah pandemi. KatarzynaBialasiewicz

Parapuan.co – Ketika banyak bisnis harus rela gulung tikar saat pandemi, usaha di industri home and living justru meraup untung yang menarik.

Hal ini disampaikan oleh Giovanno Warli, pemilik bisnis kerajinan kayu Dekornata.

“Bahkan selama pandemi, omzet kami pun melonjak hingga tiga kali lipat,” ujar Giovanno.

Menurut Giovvano, agar bisnis bisa bertahan di tengah situasi pandemi yang menantang, perlu strategi khusus agar bisa meningkatkan penjualan.

Misalnya dengan melakukan ragam inovasi produk dan memanfaatkan kampanye-kampanye menarik di platform e-commerce seperti Home Living SALEbrations, Tokopedia.

Baca Juga: Perjalanan Bisnis Shandy Purnamasari, Menginspirasi Perempuan Lewat MS Glow

“Kami juga rutin berinovasi, seperti membuat peralatan makan, pot tanaman hias hingga parsel Ramadan,” jelasnya lagi.

Selain itu, penting bagi Giovanno untuk memasarkan produk-produknya melalui platform digital.

“Sebab dengan online kita tidak perlu membayar overhead yang berlebih, harga produk kita juga menjadi lebih kompetitif, pembeli juga menjadi lebih luas tidak hanya di Jakarta dan Bogor,” ceritanya.

Permintaan produk dekorasi rumah berbahan kayu yang terus membludak, membuat Dekornata berkolaborasi dengan banyak perajin dari Jawa hingga Kalimantan untuk mengolah produk olahan kayu, mebel dan dekorasi rumah.

“Semua produk kami asli buatan perajin Indonesia dan hanya menggunakan kayu yang didapatkan secara legal dan ramah lingkungan,” ujar Giovanno.

Sementara itu, Indah Catur Agustin, pemilik bisnis seprai Sleep Buddy Bedding mengaku pernah kalang kabut menghadapi pandemi di tahun 2020.

Namun, adaptasi bisnis yang dilakukannya dengan cara aktif menjual produknya di platform e-commerce seperti Tokopedia, berhasil membantu bisnisnya bertahan.

“Transaksi di toko kami juga naik hamper 20 kali lipat pada Q1 2021 dibanding Q1 2020. Omzet di Tokopedia bisa mencapai lebih dari 900 juta rupiah,” cerita Indah.

Berkat perkembangan bisnisnya ini, bahkan Indah bisa memberdayakan banyak penjahit dari Wonogiri.

Lebih dari itu, Indah juga aktif berkolaborasi bersama influencer dan mengikuti berbagai kampanye di platform e-commerce.

Baca Juga: 3 Manfaat Lindungi Bisnis dengan Asuransi, Aset hingga Karyawan Aman!

“Nama Sleep Buddy Bedding sekarang bisa dikenal masyarakat di luar Surabaya,” cerita Indah yang mengaku sudah membangun bisnisnya ini sejak tahun 2009.

Disampaikan oleh Rizki Widyastuti, Strategic Initiatives Senior Lead (Home and Living, Mom and Baby Category) Tokopedia, terlepas kondisi pandemi, ternyata pencarian untuk kategori home and living di platform e-commerce ini meningkat hingga lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama 2021.

“Bantal tidur, alat pel lanta serta peralatan dapur seperti set pisau dan timbangan dapur, menjadi beberapa produk paling dicari,” ujar Rizki.

Ini menunjukkan bahwa kendatipun produk home and living bukanlah kebutuhan utama masyarakat di tengah pandemi, namun produk jenis ini masih diminati oleh banyak orang.

Asalkan kita tahu bagaimana strategi memasarkannya, salah satunya dengan penjualan online dan mengikuti ragam kampanye di platform e-commerce, akan membuat bisnis di industri ini bisa tetap meraup untung yang menggiurkan.(*)



REKOMENDASI HARI INI

Menolak Jadi Korban: Bela Diri Bentuk Perlawanan Perempuan terhadap Kekerasan