Perjuangkan Hak Perempuan Papua, Arie Kriting Tunjukkan Banyak Pilihan untuk Gantikan Nagita di PON XX

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 3 Juni 2021
Tak hanya arie kriting sejumlah selebriti juga turut  mengomentari soal Nagita Slavina
Tak hanya arie kriting sejumlah selebriti juga turut mengomentari soal Nagita Slavina Kolase Gridhype.id

Parapuan.co - Nagita Slavina diketahui didapuk menjadi duta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Pesta olahraga ini akan digelar di Papua pada Oktober 2021 mendatang.

Namun, sayangnya hal ini mendapatkan protes keras dari salah satu pesohor asal Papua, Arie Kriting.

Komika asal Wakatobi ini pun merasa ada yang janggal pada pemilihan Nagita Slavina sebagai duta PON XX Papua 2021.

Ia pun menyayangkan mengapa tak menggunakan perempuan asli Papua sebagai representasi dari wilayahnya.

Baca Juga: Nagita Slavina Jadi Duta PON XX, Arie Kriting Pertanyakan Representasi Perempuan Papua

"Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudari asli Papua terkait dengan hal ini," ungkap Arie Kriting dalam unggahannya di Instagram, Rabu (2/6/2021).

Ia pun penunjukan Nagita Slavina ini kurang pas dan akan menimbulkan cultural appropriation.

 

"Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation. Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua. Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," ujar Arie.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Arie Kriting (@arie_kriting)

Baca Juga: Sinetron Zahra Dikecam Karena Tampilkan Pemain 15 Tahun Jadi Istri Ketiga, Indosiar Benjanji Ganti Pemeran 

Menurutnya masih ada tokoh lain yang lebih pas dan tak kalah membanggakan.

Seperti Nowela Elisabeth Auparay, penyanyi berbakat jebolan Indonesian Idol.

Selain itu juga ada Putri Nere Patty, artis sekaligus presenter berbakat keturunan Papua.

"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai. Tokoh Perempuan Papua ini bisa mendampingi kaka Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua. Kakak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bisa diposisikan sebagai sahabat Duta PON XX Papua karena jelas, kekuatannya untuk mendorong sosialisasi PON XX Papua ini sangat dibutuhkan. Menurut saya dengan kehadiran sosok Perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua, akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation dan menjadi sinyal baik bagi pengakuan kita atas keberagaman Indonesia. Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa. Mari kita tunjukkan dan banggakan keberagaman kita sebagai Bangsa Indonesia. Salam sayang untuk semua," tambahnya.

Karena unggahannya itu, Arie untung pun banyak mendapat serangan dari para penggemar Nagita dan Raffi Ahmad.

Meski begitu, Arie pun tetap tak gentar dan berusaha memperjuangkan hak para perempuan Papua ini.

Lewat unggahannya, Kamis (3/6/2021) ini, suami Indah Permatasari ini membagikan foto beberapa perempuan Papua berbakat.

Ia pun kembali menyuarakan soal aspirasi dalam memperjuangkan kehadiran perempuan papua di ajang nasional yang digelar di Papua.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Arie Kriting (@arie_kriting)

 Baca Juga: Tak Hanya Muncul di Drama Vincenzo, Perusahaan Ini Juga Berpartisipasi Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong

"Aspirasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran Perempuan Papua di event Nasional yang digelar di tanah mereka. Baik sebagai ikon mau duta, apa pun istilahnya yang terutama adalah representasi itu ada. Hal ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap Kultural Apropriasi, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas," jelasnya.

Pilihannya ada banyak kok, Nowela, Lisa Rumbewas, Putri Nere, Monalisa Sembor, dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Keresahan ini sebenarnya hadir di dalam pikiran banyak orang. Semoga kita bisa sama-sama mendorong agar representasi Perempuan Papua pada ajang yang diadakan di daerah mereka sendiri, bisa terwujud. Mari menjadi bangsa yang menghormati perbedaan," tegas Arie Kriting.