3. Memberi tahu perundung soal perasaan dan pendapat anak-anak
Ajari anak untuk berani berbicara merespon tindakan bullying yang dialaminya.
Sampaikan kepada perundung soal perasaannya terkait tindakan tersebut dan hal yang diinginkan.
Misalnya, "Aku tidak berkenan ketika kamu memanggilku dengan julukan olok-olok karena aku memiliki nama asli. Aku ingin kamu memanggilku dengan nama asliku."
Katakan hal ini dengan suara yang tenang dan penuh tekad agar pesannya benar-benar tersampaikan.
Baca Juga: Anak Harus Menurut, Ketahui 7 Karakteristik Lain Pola Asuh Otoriter
4. Tidak menangis saat menjadi korban bullying
Air mata hanya akan menambah kepuasan perundung karena mereka bertujuan ingin menyakiti.
Beritahukan kepada anak agar menahan air matanya di depan perundung dan bersikap seolah-olah ejekannya tidak menyakitkan.
Namun, bukan berarti anak dilarang mengekespresikan kesedihannya karena menjadi korban bullying.
Beri waktu dan kesempatan anak untuk mencurahkan semua keluh kesahnya karena tindakan yang dialaminya.