"Teman Netra sangat terinspirasi oleh perjuangan para tunanetra untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, termasuk membaca," ungkap Savitri.
"Ada salah satu yang kami wawancarai bercerita pengalaman lucu sekaligus sedih saat berbelanja."
"Dia membeli apa yang dia pikir adalah isi ulang sampo, tetapi ternyata sampai rumah baru tahu kalau yang dibeli sabun pembersih lantai."
Baca Juga: Umur 30 Harus Sesukses Apa? Begini Jawaban dari Seorang Konselor
"Kemasan kedua barang itu memang sama persis," kata Savitri mengisahkan.
"Seandainya dia bisa membaca, dia tidak akan mendapatkan barang yang salah."
"Kejadian seperti ini biasa terjadi, karena banyak produk memiliki kemasan yang sama," ujar Savitri lagi.
"Dan satu-satunya cara untuk membedakan produk adalah dengan membaca labelnya."
Savitri menerangkan, para tunanetra banyak yang berbelanja dan melakukan segala aktivitas sendiri karena tidak ingin merepotkan orang lain.
"Hampir tidak mungkin bagi tunanetra untuk melakukannya tanpa meminta bantuan," terang Savitri.
Baca Juga: 11 Perbedaan Bos Baik dan Hebat, Kamu Tipe yang Mana Kawan Puan?
"Ini memotivasi kami untuk memberdayakan mereka yang memiliki gangguan penglihatan dengan kemampuan membaca teks melalui aplikasi kami, sehingga mereka dapat membaca secara mandiri."
Kawan Puan, 2 perempuan ini hebat sekali, karena telah membuat aplikasi penerjemah untuk tunanetra dan tunarungu!
Jika punya kenalan yang merupakan seorang tunarungu atau tunanetra, Kawan Puan bisa menggunakan aplikasi penerjemah ini. (*)