4. Mau mengakui kesalahannya
Kawan Puan, manusia belajar dari kesalahannya, tak terkecuali dengan anak-anak.
Namun anak seringkali takut mengakui kesalahannya karena takut dimarahi atau berbeda dengan teman-temannya.
Anak bermental kuat justru sebaliknya, mereka mau dan berani mengakui kesalahannya.
Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Permisif yang Perlakukan Anak bak Seorang Teman
Nah ketika anak sudah berani mengakui kesalahannya, ia akan belajar soal salah dan benar.
Selain itu dengan mau dan berani mengakui kesalahan, akan semakin mudah juga anak belajar untuk meminta maaf.
5. Anak turut senang atas pencapaian temannya
Kawan Puan, seringkali anak merasa iri ketika teman-temannya memiliki pencapaian tertentu.
Namun ketika anak justru berlaku sebaliknya yaitu turut senang atas pencapaian teman-temannya, itulah tanda mereka sudah memiliki mental yang kuat.
Dampak baiknya, anak yang ikut senang atas pencapaian teman-temannya kelak akan tumbuh menjadi orang yang fokus pada tujuan tanpa terpengaruh apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Ketahui Langkah-Langkah Menjaga Mental Anak Setelah Orang Tua Bercerai
Kawan Puan, jika tanda-tanda ini ada pada buah hatimu, berarti mereka termasuk anak bermental kuat.
Namun jika belum, masih ada banyak cara untuk melatih anak agar memiliki mental kuat.
Di antaranya adalah memberikan mereka afirmasi positif, menemani melewati perubahan di lingkungan baru, sampai mengedukasi anak untuk berani menyuarakan apa yang tak disukai. (*)