Pasalnya tidak dimungkiri kalau ada sebagian siswa yang belum pernah sama sekali melihat sekolahnya.
Hal ini terjadi pada siswa kelas 1 SD, 7 SMP, dan 10 SMA. Mereka tidak pernah melihat sekolahnya karena semenjak masuk hingga mendekati kenaikan kelas belajar di rumah.
Baca Juga: Ini Alasan IDAI Belum Merekomendasikan Sekolah Tatap Muka di Indonesia
Oleh karena itu, KPAI setuju bahwa sekolah tatap muka dimulai bulan Juli mendatang.
Lalu untuk membantu anak agar mudah kembali ke sekolah, orang tua bisa mengingatkan tentang hubungan sosial dengan teman-temannya.
"Untuk mempersiapkan mental anak, orang tua bisa menyampaikan terkait kebutuhan sosialnya. Dia punya teman-teman," jelas Rita Pranawati.
Untuk sementara ini, berdasar daftar periksa KPAI, sebanyak 79,54% sekolah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Angka tersebut hasil dari pengawasan terhadap 42 sekolah di 21 kabupaten/kota di 9 provinsi di Indonesia.
9 provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bengkulu, dan NTB.
Namun kembali lagi, kebijakan ini menunggu arahan dari Pemerintah Daerah setempat untuk melihat kondisi Covid-19 di masing-masing daerah.
Apabila suatu daerah sudah dikategorikan aman dan bisa sekolah tatap muka, maka kegiatan belajar mengajar secara langsung akan dimulai.
Itupun dengan membatasi jumlah siswa yang masuk yakni setengah dari total murid di kelas.
Nah, Kawan Puan, sebagai orang tua, kita perlu bijak ya, melihat kondisi dan situasi ini.
Memang benar bahwa anak butuh berinteraksi dengan teman dan guru di sekolah.
Namun jangan lupakan kesehatan dan kemanannya.
Bantu anak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan di sekolah seperti memakai masker, tidak meminjam alat tulis milik teman, rutin cuci tangan atau pakai hand sanitizer, serta menjaga jarak.
Di samping itu, kita sebagai orang tua memiliki kendali penuh untuk memilih apakah memperbolehkan anak kembali ke sekolah atau tidak.
(*)