Parapuan.co - Kawan Puan, bagi kamu yang merupakan seorang traveler pasti selama pandemi ini banyak sekali keinginan yang tertunda.
Baik itu jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. Meski demikian, tenang saja Kawan Puan.
Selama masih sulit untuk bepergian, waktu ini bisa kamu manfaatkan untuk menabung lebih banyak dan calon destinasi wisata pun bisa beragam.
Nah, kali ini PARAPUAN merekomendasikan sembilan daftar kota yang dinobatkan paling berwarna di Asia. Penasaran kan?
Baca Juga: Ingin Berwisata di Jakarta? Ini Aturannya Jika Ingin Berkunjung di Tempat Wisata Pada 1-14 Juni 2021
Nah, mengutip dari Travel Waits, berikut ini kesembilan kota tersebut:
1. Hội An, Vietnam
Tak perlu diragukan lagi kalau Hội An adalah salah satu tempat tercantik di Vietnam.
Sebab, arsitekturnya adalah campuran dari Jepang, Prancis, Cina, dan Vietnam.
Perpaduan dari perbedaan campuran arsitektur ini menjadikan Hội An sebagai kota yang indah.
Ditambah lagi sebagian besar rumah di kota ini berwarna-warni karena adanya lentera.
Mulanya lentera diperkenalkan ke Hội An pada abad ke-16 oleh Jepang, dan sejak saat itu penduduk setempat membuat produksi dan desain lentera menjadi sebuah bentuk seni.
2. Jodhpur, India
Jodhpur adalah kota terbesar kedua di negara bagian Rajasthan di India. Jodhpur juga dikenal sebagai kota biru.
Hal ini terjadi karena begitu banyaknya rumah yang dicat dengan warna biru muda, sehingga kota tersebut terkesan menyatu dengan awan.
Uniknya, rumah-rumah di Jodhpur ini diwarnai biru ternyata bertujuan untuk menangkal datangnya serangga, menyejukkan tempat tinggal, hingga alasan agama.
Namun, apapun alasannya, tetap saja birunya Jodhpur akan selalu menyejukkan mata para pelancong yang berkunjung ke sana.
Baca Juga: Unik! Perpustakaan Ini Pinjamkan Manusia untuk Para 'Pembacanya'
3. Jaipur, India
Kalau Jodhpur dikenal sebagai kota biru, maka hal ini berbeda dengan Jaipur. Jaipur adalah ibu kota Rajasthan dan populer sebagai kota merah muda atau pink.
Jangan kaget dulu Kawan Puan, Jaipur ini bukan kota warna pink yang kamu bayangkan.
Maksudnya adalah warna seperti tanah antara merah dan pink, yang pastinya kalau kamu datang ke sana akan kagum dengan kota tersebut.
Dahulu kala warna pink dianggap sebagai simbol keramahan.
Sehingga pada 1875, ketika Pangeran Wales akan ada kunjungan kenegaraan, Maharaja Ram Singh pun mengecat kota tersebut dengan warna merah muda.
4. Kampung Pelangi, Indonesia
Wah, ternyata Indonesia juga punya salah satu kota berwarna ya, Kawan Puan. Ya, Kampung Pelangi, lokasi ini terletak di Semarang, Jawa Tengah.
Menariknya, terjadinya Kampung Pelangi ini berawal dari kumuhnya daerah tersebut.
Sehingga akhirnya pemerintah pun mencari cara untuk merapikan wilayah itu dengan menyulapnya menjadi cantik.
Tak hanya dicat layaknya pelangi, tapi jika Kawan Puan datang ke sana langsung, kamu akan melihat berbagai lukisan dinding dan mural yang terpampang.
Baca Juga: Anti Ribet! Ini Tips Packing Cepat buat Perempuan yang Hobi Traveling
5. Batu Caves, Selangor, Malaysia
Kawan Puan, jika kamu berkunjung ke Malaysia, umumnya salah satu wisata yang paling sering dikunjungi adalah Gua Batu atau Batu Caves.
Batu Caves merupakan candi Hindu dengan patung raksasa Dewa Murugan yang tertinggi di dunia. Gua ini memiliki 272 anak tangga yang sudah dicat warna-warni.
Mulai dari warna oranye ke ungu, berbagai hijau dan biru, hingga merah dan merah muda menyulap tangga yang mengarah ke kuil bak pelangi.
Selain itu, sepanjang jalan, Kawan Puan juga bisa bertemu langsung dengan monyet-monyet liar yang lucu.
6. Persimpangan Shibuya, Tokyo, Jepang
Siapa yang tak mau datang ke Jepang? Sepertinya semua orang ingin sekali berkunjung ke Jepang ya, Kawan Puan.
Misalnya saja Tokyo yang merupakan salah satu kota paling menarik di dunia.
Kota yang ramai, penuh kejutan budaya serta kuliner yang mampu memanjakan setiap panca indra kita.
Selain itu, kalau berkunjung ke Tokyo, cobalah untuk berjalan di Shibuya Crossing atau persimpangan Shibuya. Lokasi tersebut diketahui sebagai persimpangan besar secara diagonal.
Bagi beberapa wisatawan persimpangan ini cukup membingungkan, tapi tak ada salahnya untuk dicoba ya.
Baca Juga: Mau Wisata Sekaligus Menambah Pengalaman? Datangi Tempat Ini
7. StoBoSa, Filipina
StoBoSa merupakan singkatan dari Stonehill, Botiwtiw, dan Sadjap, antara Baguio dan La Trinidad di Filipina. Awalnya StoBoSa ini merupakan wilayah kumuh.
Untuk mengatasi kekumuhan kota ini, dinas pariwisata Filipina akhirnya meluncurkan proyek karya seni.
Hal ini karena pemerintah Filipina terinspirasi dengan favelas di Rio de Janeiro di Brazil, Desa Budaya Gamcheon Busan di Korea Selatan, dan Kampung Pelangi di Indonesia.
Hasilnya wilayah ini jadi tak kumuh dan bahkan menjadi daya tarik wisata.
8. Desa Pelangi, Taipei
Desa Pelangi atau Rainbow Village terletak di desa Taichung, Taipei, Taiwan.
Desa ini menarik wisatawan lokal bahkan hingga asing karena bangunan dan warnanya yang sungguh menarik. Kisah terbangunnya desa Pelangi pun sungguh menarik.
Mulanya, pemerintah Taiwan berencana untuk menghancurkan wilayah bagi veteran karena sudah banyak rumah yang tak terawat dan rusak.
Mengetahui hal tersebut, Tuan Huang yang tak mau kehilangan tempat tinggalnya pun akhirnya mengecat rumah dengan warna-warna cerah.
Sehingga warga lain pun mengikuti tindakanya.
Dan akhirnya hal ini pun berbuah hasil yang baik dan pemerintah pun tak jadi merobohkan wilayah itu dan justru membantu memperkokoh bangunan di sana.
Baca Juga: Selain Indonesia, Ternyata India, Jepang dan Nepal Juga Ikut Rayakan Waisak dengan Cara Ini
9. Little India, Singapur
Singapura merupakan sebuah negara kecil dengan keanekaragaman etnis. Bangunannya pun beranekaragam, misalnya saja kawasan Little India.
Little India merupakan lingkungan yang bisa dikatakan paling berwarna di Singapura.
Banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi mulai dari kuil-kuil Hindu, hingga kios-kios yang menjual sari dengan berbagai warna.
Tentunya hal ini menjadikan kawasan Little India menjadi lingkungan yang semarak.
Wah, Kawan Puan, pasti kamu sudah membayangkan berkunjung ke daerah warna-warni tersebut ya. Tapi, sebaiknya ditahan dulu ya, sampai virus Covid-19 benar-benar hilang.
Sehingga saat traveling kamu bisa puas keliling destinasi wisata yang diinginkan. (*)