Ingin Lancar Dapatkan Pekerjaan Impian? Kuncinya Taklukkan Hati Perekut

Vregina Voneria Palis - Senin, 7 Juni 2021
Ilustrasi interview dengan perekrut kerja
Ilustrasi interview dengan perekrut kerja andresr

Parapuan.co - Mendapatkan pekerjaan impian memang gampang-gampang susah. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini.

Jangankan dapat kerja sesuai keinginan, sudah dapat pekerjaan pun syukur.

Tapi bukan berarti kamu menyerah dan pasrah! Ada beberapa trik yang bisa dicoba untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Baca Juga: Pertimbangkan 3 Manfaat Asuransi Ini untuk Melindungi Bisnis

Caranya yaitu menaklukkan hati perekrut kerja. Kalau perekrut ini sudah tertarik padamu, maka jalan untuk mendapatkan pekerjaan impian lebih mulus!

Wah, menarik ya buat tahu cara menaklukkan hati perekrut ini.

Langsung saja simak tips dan triknya, seperti melansir dari Themuse!

1. Siapkan rencana melamar kerja

Untuk melamar pekerjaan impian, maka kamu harus bisa menaklukkan hati perekrut di sana.

Kalau perekrut tidak tertarik, maka kamu sulit dapat pekerjaan itu.

Makanya, saat melamar pekerjaan yang diinginkan, jangan asal lamar dan kirim CV.

Perhatikan dulu isi CV-mu serta kemampuan yang kamu punya.

Bahkan kalau perlu, mintalah bantuan profesional untuk menyusun profil profesionalmu, seperti resume, CV dan lain sebagainya.

Pahami apa yang diinginkan oleh perusahaan tempatmu melamar dan lihat apa yang bisa kamu tawarkan untuk mendapatkan pekerjaan impianmu.

Baca Juga: 2 Perempuan Indonesia Ini Buat Aplikasi Penerjemah untuk Tunanetra dan Tunarungu

Jika kemampuan yang dimiliki masih kurang, kamu bisa mengikuti beberapa pelatihan untuk meningkatkan skill tersebut.

2. Tampilkan media sosial yang profesional

Beberapa orang yang berhasil mendapatkan pekerjaan impian adalah karena perekrut tertarik dengan profil media sosial mereka.

Media sosial itu terlihat profesional dan nampak siap untuk bekerja.

Kalau kamu tahu, tidak sedikit lo, recruiter yang mencari calon karyawan lewat media sosial.

Maka dari itu, ubahlah profil media sosial yang kamu gunakan agar terlihat lebih profesional.

Sebagai contoh, pakailah gambar profil yang jelas.

Terlebih jika kamu menggunakan platform LinkedIn, tempat di mana para recruiter banyak mencari calon karyawan.

Buat profil LinkedIn semenarik dan seprofesional mungkin.

Baca Juga: Catat! Inilah Detail dan Syarat Lowongan Kerja Gojek Bulan Juni 2021

Jangan tautkan link media sosial seperti Facebook, Instagram, atau TikTok, kecuali kamu memiliki karya yang bisa ditunjukkan di platform tersebut.

3. Jaga hubungan baik dengan perekrut

Para perekrut kerja secara aktif mencari kandidat yang sesuai dengan posisi kerja yang ditawarkan perusahaannya.

Tidak jarang mereka menghubungi orang yang sebenarnya sudah memiliki pekerjaan, karena individu tersebut dianggap sesuai dan cocok dengan perusahaan.

Jika situasi seperti ini menghampiri, dan kamu tidak yakin ingin melepaskan pekerjaan yang saat ini dimiliki, maka tolaklah dengan baik tawaran tersebut.

Berikan kabar kepada perekrut dan jangan mengabaikan tawaran tersebut begitu saja.

Menurut Patricia Lenkov, executive search dari N2Growth, salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang adalah menolak tanpa memberi konfirmasi yang jelas.

Patricia menyampaikan bahwa sangat penting bagi seseorang untuk menjalin hubungan baik dengan recruiter meski tidak membutuhkan pekerjaan yang ditawarkan.

Pasalnya, tidak ada yang bisa menjamin bahwa pekerjaan yang dijalani sekarang akan bertahan lama.

Baca Juga: Hadapi Perasaan Cemas dan Takut setelah Resign? Atasi dengan Cara Ini!

“Sangat penting untuk membangun hubungan baik dengan perekrut bahkan ketika kamu tidak membutuhkannya.

"Kamu tidak pernah tahu kapan akan dipecat atau perusahaan akan diakuisisi. Kita berada di pasar kerja yang rumit dan rapuh," kata Patricia.

4. Selesaikan tes kepribadian dalam proses seleksi

Resume dan wawancara kerja bukan satu-satunya instrumen penilaian yang menentukan lolos atau tidaknya seseorang dalam melamar posisi pekerjaan.

Ada instrumen lainnya, yakni tes kepribadian atau personality test.

Banyak perusahaan mengandalkan hasil tes ini untuk melihat kualitas para pelamar pekerjaan.

Tes ini dilakukan oleh setiap perusahaan untuk melihat apakah seorang kandidat memang cocok dengan posisi yang dilamarnya.

Makanya selama proses seleksi, usahakan menyelesaikan tes kepribadian ini agar bisa jadi pertimbangan lolos tidaknya kamu untuk posisi yang dilamar.

5. Hindari menelepon perekrut kerja

Kawan Puan, hindari menelepon perekrut kerja jika kamu memang belum mendapatkan jawaban atau konfirmasi setelah proses wawancara.

Kalaupun memang ingin menghubungi recruiter, kamu bisa mengirim e-mail kepada mereka.

Baca Juga: Setelah Wawancara Malah Dighosting HRD? Mungkin Inilah Penyebabnya

Kebanyakan recruiter lebih memilih e-mail sebagai kontak komunikasi urusan bisnis, termasuk penerimaan karyawan baru.

Tulislah surat elektronik tersebut sesingkat dan sejelas mungkin untuk dibaca oleh recruiter.

Sebab, tidak menutup kemungkinan ada banyak e-mail lain yang masuk ke kontak recruiter.

Oleh karena itu, recruiter kurang begitu tertarik membaca surat yang terlalu panjang dan berbelit-belit.

“Orang-orang tidak benar-benar mengerti bahwa perekrut mendapatkan ratusan e-mail dari pencari kerja setiap hari,” kata Patricia. (*)

Sumber: themuse.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania