Namanya Masuk Daftar Forbes 50 Over 50, Kamala Harris Nyatanya Punya Sejarah Aktivisme Panjang

Arintha Widya - Selasa, 8 Juni 2021
Kamala Harris
Kamala Harris

Parapuan.co - Siapa tak kenal dengan Kamala Harris? Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat

Kamala menjadi wakil dari presiden Joe Biden. Dirinya resmi dilantik pada tanggal 20 Januari 2021.

Awal Juni lalu, Kamala masuk ke dalam daftar Forbes 50 Over 50, sebuah apresiasi kepada perempuan berusia 50 tahun lebih, yang memiliki kesuksesan dan prestasi di bidangnya masing-masing.

Baca Juga: Keren! Putri Handayani Siap Kembali Takhlukkan 7 Puncak Tertinggi di Dunia

Meski sudah berusia 50 tahun lebih, perempuan dalam daftar Forbes 50 Over 50 itu memiliki karier yang cemerlang serta pencapaian tak main-main.

Kamala menjadi salah satu di antaranya, karena ia berhasil menjadi wakil presiden perempuan pertama di Amerika Serikat.

Namun tidak hanya itu, Kamala sudah mencatatkan berbagai prestasi sejak dirinya muda.

Melansir dari Biography berikut daftar sejarah aktivisme panjang Kamala Harris sejak muda.

Aktivisme Kamala Harris

Perempuan yang lahir di Oakland, California, pada 20 Oktober 1964 dari pasangan imigran ini ternyata sudah menjadi aktivis sejak muda.

Mendiang Shyamala Gopalan (ibu Kamala Harris yang merupakan peneliti kanker payudara India-Amerika) pernah mengisahkan, bahwa Kamala dan sang adik, Maya, pernah memimpin demo di depan gedung apartemen tempat tinggal mereka.

Kala itu, Kamala dan para pendemo di Montreal memprotes kebijakan yang melarang anak-anak bermain di halaman.

Berkat adanya protes dari pendemo itu, kebijakan tersebut akhirnya dihapuskan.

Baca Juga: Hebat! 2 Perempuan Indonesia Ini Bikin Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat

Menjadi anggota mahasiswi Alpha Kappa Alpha

Tidak hanya ikut demo memprotes kebijakan, saat masih kuliah di Howard University, Kamala Harris bergabung dengan komunitas mahasiswi Alpha Kappa Alpha.

Alpha Kappa Alpha (AKA) adalah Black Greek Letter Organization (organisasi huruf Yunani kulit hitam) yang didirikan untuk perempuan.

Di AKA, Kamala belajar bahwa individu tidak harus menyesuaikan diri dengan perspektif terbatas seseorang tentang artinya menjadi muda, berbakat, dan berkulit hitam.

Menulis tiga buku

Di tengah kesibukannya di dunia politik, Kamala Harris masih sempat menulis buku.

Pada 2003, ia menerbitkan buku pertamanya berjudul Smart on Crime: A Career Prosecutor's Plan to Make Us Safer.

Buku tersebut memuat tentang reformasi peradilan bagi para narapidana.

Tahun 2019, ia mengeluarkan buku bertajuk The Truths We Hold: An American Journey, yang memuat info seputar karier dan filosofi pribadinya.

Baca Juga: Ingin Membuat Perempuan Lebih Berdaya, Alasan Shandy Purnamasari Rintis MS Glow

Di tahun yang sama, ia juga merilis buku bergambar berjudul Superheroes Are Everywhere untuk anak-anak berusia 3-7 tahun.

Punya lebih dari satu predikat perempuan pertama

Kamala menjabat sebagai Jaksa Distrik perempuan pertama dalam sejarah di San Fransisco.

Ia juga menjadi perempuan Afrika-Amerika pertama, dan perempuan Asia Selatan-Amerika pertama di California yang memegang jabatan tersebut.

Setelah masa jabatannya selesai, ia kemudian terpilih sebagai perempuan pertama yang menjabat jadi Jaksa Agung di California.

Kehidupan dengan anak tirinya sungguh inspiratif

Tidak hanya daftar panjang aktivisme Kamala yang bisa kita jadikan panutan, namun juga caranya dalam membangun hubungan dengan putri tirinya.

Diketahui, Kamala Harris menikah dengan Doug Emhoff yang sudah memiliki dua orang anak yaitu Cole dan Ella.

Menariknya, ia dan kedua anak Doug sepakat untuk tidak menggunakan istilah ibu tiri dan tidak menganggap hubungan mereka adalah ibu dan anak tiri.

Baca Juga: Melalui Komunitasnya, Oki Setiana Dewi Ajak Perempuan Mandiri

Cole dan Ella Emhoff kemudian memanggil Kamala dengan sebutan Momala.

Kepada majalah Elle tahun 2019 lalu, Kamala menyebut Cole dan Ella sebagai sumber cinta dan kebahagiaan yang tidak ada habisnya.

Sosok Kamala Harris menjadi perempuan inspiratif yang kisahnya bisa kita jadikan panutan.

Tidak hanya di bidang karier dan aktivisme, namun juga hubungan personal dengan suami dan anak-anak. (*)

Sumber: Forbes,Biography
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania